UNISKA Mencetak Inteletual Muslim

Murah, Namun Tetap Bergengsi

BANJARMASIN - Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary (UNISKA MAAB) atau sering disebut UNISKA saja adalah perguruan tinggi swasta tertua dan terbesar yang ada di Kalimantan Selatan. Dinamakan demikian karena oleh pelopornya (Alm) KH. Zafri Zamzam dan (Alm) Prof. Anwari Dilmy beserta para tokoh masyarakat Kalsel lainnya, UNISKA diharapkan menjadi perguruan tinggi yang bernafaskan Islam dan mampu melahirkan intelektual muslim seperti Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary, tokoh pembaharu dan penyebar Ilmu Agama Islam pertama di Kalsel. Maka, sejumlah mata kuliah agama pun dimasukan dalam kurikulum di universitas ini disamping mata kuliah umum.

Pada awal berdiri di tahun 1981 silam, UNISKA hanya terdiri dua akademi, yaitu Akademi Publisistik dan Akademi Bahasa Asing, yang dalam perkembangannya kemudian berubah statusnya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) program studi Ilmu Komunikasi dan Administrasi Negara, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) program Studi Bahasa Inggris dan Bimbingan Konseling. Kini, UNISKA telah memiliki delapan fakultas dengan dua belas program studi S-1 dan satu program studi D-3 serta satu program pascasarjana (S-2), yakni Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi −UNISKA dipercaya sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Kalimantan yang menyelenggarakan Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi. Rata-rata semua fakultas telah terakreditasi B, kecuali Fakultas Teknik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Fakultas Hukum karena usianya masih baru.

Nah, lantas apa saja keunggulan UNISKA di mata mahasiswanya sehingga mereka memilih berkuliah di sini? Sejumlah mahasiswa yang ditemui memberikan beragam komentarnya.

Helda Pratama misalnya, mahasiswa baru semester genap di Fakultas Teknik program studi Teknik Informatika ini menyebut jika di matanya UNISKA cukup bergengsi di antara perguruan tinggi lain.

“Selain itu, aku kuliah di UNISKA karena biayanya murah, pilihan jurusannya lumayan lengkap, dan orang tuaku mendukung karena banyak mata kuliah agamanya,” tuturnya.

Pendapat lain dilontarkan M Agus Humaidi, mahasiswa semester empat FISIP program studi Ilmu Komunikasi. Menurutnya, di UNISKA ia bisa membangun paradigma baru dengan bergabung di organisasi-organisasi mahasiswa yang ada.

“Selain itu, Uniska tidak kalah dengan perguruan tinggi lain, buktinya Uniska kini punya 8.000 lebih mahasiswa. Kuliah di Uniska juga murah,” ujarnya.

Nampaknya, masalah biaya kuliah yang terjangkau cukup menjadi daya tarik bagi sebagian besar orang untuk kuliah di UNISKA. Untuk diketahui, mahasiswa UNISKA dibebaskan dari uang gedung. Selain itu, Sementara itu, sejumlah beasiswa juga tersedia bagi para mahasiswa, seperti Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), Beasiswa Belajar Mahasiswa (BBM), dan Beasiswa Prestasi. Khusus Beasiswa Prestasi, adalah suatu program beasiswa yang diselenggarakan UNISKA pada saat penerimaan mahasiswa baru yang ditujukan bagi calon mahasiswa yang di sekolahnya masing-masing masuk ranking lima belas besar pada semester lima dan semester enam atau di kelas tiga. Beasiswa Prestasi diberikan dalam bentuk potongan biaya kuliah sebesar 50 persen untuk semua program studi, kecuali program studi Kesehatan Masyarakat dengan potongan sebesar 25 persen.

Sedangkan berbicara masalah organisasi mahasiswa atau yang lazim disebut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), beragam UKM untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa dapat ditemui di lingkungan kampus UNISKA, misalnya Kelompok Dakwah Kampus (KDK), Mapala Uniska, Paduan Suara Uniska (PSU), Sanggar Titian Barantai (STB), Resimen Mahasiswa (Menwa), dan masih banyak lagi termasuk UKM di tingkat fakultas.

UNISKA sendiri memiliki dua buah kampus, yaitu kampus pusat di Jl Adhyaksa nomor 2 Kayu Tangi Banjarmasin dan kampus cabang di Jl Salak nomor 44 Banjarbaru. Adapun fasilitas penunjang pembelajaran di kampus ini diantaranya gedung praktikum teknik, gedung kemahasiswaan, perpustakaan, laboratorium komputer, stasiun radio, hot spot, dan lain sebagainya. Ditambah lagi tenaga pengajar yang terdiri dari dosen tetap yayasan dan dosen tetap negeri, baik lulusan perguruan tinggi di dalam negeri maupun luar negeri.

Sementara itu, Rektor UNISKA Mustatul Anwar MPd menyatakan bahwa berbagai upaya terus dilakukan oleh pihak kampus untuk semakin meningkatkan kualitas pendidikan di UNISKA sehingga mampu bersaing dengan kampus lain serta menghasilkan lulusan yang bermutu, seperti misalnya melakukan kerja sama dan kemitraan dengan berbagai pihak, salah satunya Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

“Pada bulan April nanti, UNISKA akan kedatangan sejumlah profesor yang diutus oleh Dirjen Dikti Kemendiknas RI sebagai tenaga detasering. Mereka akan berada di UNISKA selama kurang lebih lima bulan. Tugas mereka adalah membantu mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat di UNISKA,” bebernya.

Di samping itu, ia juga mengungkapkan bahwa UNISKA berencana untuk membuka dua program studi baru di lingkungan FKIP pada tahun ajaran mendatang, yakni Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Kimia . Untuk itu, pihaknya kini tengah melakukan pembangunan gedung perkuliahan baru di kampus pusat atau di Banjarmasin yang rencananya terdiri dari 29 ruang kelas.