A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Sabtu, 19 Maret 2011

Kinerja Bank Syariah Turun

BANJARMASIN – Kinerja bank umum syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) di Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2010 mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya.

Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia Banjarmasin, Agus Hartanto mengungkapkan, aset bank umum syariah tercatat sebesar Rp 1,76 triliun. Meski tumbuh sebesar 37,79 persen, namun masih lebih rendah dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 38,95 persen.

“Walaupun jaringan kantor bank umum syariah bertambah, tapi turunnya pembiayaan oleh kantor bank syariah di Kalsel menyebabkan pertumbuhan asset mengalami perlambatan,” ujarnya.

Sementara itu, pembiayaan yang disalurkan oleh bank umum syariah di Kalsel berdasarkan lokasi proyek mencapai Rp 1,46 triliun, atau tumbuh sebesar 45,74 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 32,53 persen.

“Kenaikan ini salah satunya karena didorong oleh cukup gencarnya sosialisasi yang dilakukan oleh perbankan syariah selama tahun 2010, seperti melalui ekspo, kuliah umum, workshop, dan bentuk promosi lainnya,” tuturnya.

Dilihat dari jenis penggunaannya, pertumbuhan pembiayaan bank umum syariah terutama berasal dari pembiayaan modal kerja yang mencapai 80,01 persen, yang diantaranya dipicu oleh penurunan rata-rata nisbah bagi hasil yang setara dengan bunga 15,83 persen pada triwulan lalu menjadi 14,98 persen.

Sementara itu, berbeda dengan pembiayaan yang tumbuh meningkat, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) justru mengalami perlambatan, yaitu dari 29,26 persen menjadi 25,91 persen. Diungkapkannya, melambatnya pertumbuhan DPK ini terutama terjadi pada jenis simpanan giro dan tabungan yang pada triwulan ini masing-masing tumbuh sebesar 18,23 persen dan 19,73 persen.

“Perlambatan ini disinyalir karena adanya shifting dana masyarakat dari rekening tabungan ke rekening deposito yang memberikan nisbah bagi hasil yang lebih menarik,” katanya.

Pada bulan Desember 2010, tabungan syariah tercatat menawarkan nisbah bagi hasil setara bunga sebesar 4,77 persen, sedangkan deposito syariah memberikan nisbah bagi hasil setara bunga 7,10 persen. Hal ini juga tampak dari pertumbuhan deposito syariah dari 40,43 persen menjadi 46,45 persen.

3 komentar:

REZA.F.RAFSANJANI mengatakan...

Hai. aku juga punya materi yang berhubungan dengan kinerja bank. kunjungi saja di.

http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2232/1/Analisis%20Kinerja%20Perbankan%20yang

%20mengadopsi%20standar%20pelaporan%20internasional%20(IFRS)%20berdasarkan%20harga

%20saham,laba%20per%20saham%20dan%20kapitalitas%20pasar004.pdf

admin mengatakan...

terimakasih kunjungannya :)

admin mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.