BANJARMASIN – Kepala UPTD Terminal induk Km 6 HM Yusuf Riduan mengatakan jumlah penumpang di terminal tersebut belakangan ini terus mengalami penurunan.
“Kalau kita melihat saat ini jumlah penumpang turun terus, yang masih bagus hanya di bawah tanggal 16 atau tanggal muda banyak masyarakat dari luar daerah yang datang ke Banjarmasin,” ujarnya.
Ia sendiri tak tahu pasti penyebabnya, namun ia khawatir jika pembangunan terminal tipe A di kilometer 17 Kabupaten Banjar telah rampung maka akan semakin mematikan keberadaan Terminal Induk Km 6.
“Kalau terminal km 17 sudah jadi, kasihan masyarakat yang mencari nafkah di Terminal Km 6 seperti sopir,” katanya lagi.
Oleh sebab itu, lanjutnya, pembenahan Terminal Induk Km 6 sangat mendesak untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang dengan harapan jumlah penumpang dapat terdongkrak. Diungkapkannya bahwa baru-baru ini Terminal Induk Km 6 mendapat kucuran dana dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI sebesar Rp 350 juta yang diperuntukkan untuk pembangunan WC sebagai salah satu fasilitas penunjang terminal guna memberikan kenyamanan kepada penumpang yang singgah. Adapun WC yang dibangun berjumlah 14 buah termasuk kamar mandi yang menggunakan shower. Rencananya, WC yang dibangun ini lokasinya berdekatan dengan eks kantor PKB dan bertaraf nasional.
“Ini adalah salah satu bentuk perhatian dari pemerintah pusat untuk pembenahan Terminal Km 6. Juni nanti tendernya, mudah-mudahan bulan Juli pelaksanaan proyeknya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali F mengatakan bahwa Terminal Induk Km 6 tetap harus dibenahi terlepas dari rencana Pemerintah Kota Banjarmasin untuk menjadikan terminal tersebut sebagai terminal tipe A dapat direalisasikan atau tidak. Hal ini dikarenakan ke depannya peran terminal akan semakin penting seiring pengembangan Kota Banjarmasin sebagai kota perdagangan dan jasa.
“Kami khawatir pemerintah pusat terlalu memaksakan untuk menjadikan terminal di kilometer 17 sebagai terminal tipe A karena Terminal Km 6 lokasinya lebih strategis. Tapi kalaupun terminal di kilometer 17 tetap jadi terminal tipe A, Terminal Km 6 harus tetap dibenahi,” tegasnya.
“Kalau kita melihat saat ini jumlah penumpang turun terus, yang masih bagus hanya di bawah tanggal 16 atau tanggal muda banyak masyarakat dari luar daerah yang datang ke Banjarmasin,” ujarnya.
Ia sendiri tak tahu pasti penyebabnya, namun ia khawatir jika pembangunan terminal tipe A di kilometer 17 Kabupaten Banjar telah rampung maka akan semakin mematikan keberadaan Terminal Induk Km 6.
“Kalau terminal km 17 sudah jadi, kasihan masyarakat yang mencari nafkah di Terminal Km 6 seperti sopir,” katanya lagi.
Oleh sebab itu, lanjutnya, pembenahan Terminal Induk Km 6 sangat mendesak untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang dengan harapan jumlah penumpang dapat terdongkrak. Diungkapkannya bahwa baru-baru ini Terminal Induk Km 6 mendapat kucuran dana dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI sebesar Rp 350 juta yang diperuntukkan untuk pembangunan WC sebagai salah satu fasilitas penunjang terminal guna memberikan kenyamanan kepada penumpang yang singgah. Adapun WC yang dibangun berjumlah 14 buah termasuk kamar mandi yang menggunakan shower. Rencananya, WC yang dibangun ini lokasinya berdekatan dengan eks kantor PKB dan bertaraf nasional.
“Ini adalah salah satu bentuk perhatian dari pemerintah pusat untuk pembenahan Terminal Km 6. Juni nanti tendernya, mudah-mudahan bulan Juli pelaksanaan proyeknya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali F mengatakan bahwa Terminal Induk Km 6 tetap harus dibenahi terlepas dari rencana Pemerintah Kota Banjarmasin untuk menjadikan terminal tersebut sebagai terminal tipe A dapat direalisasikan atau tidak. Hal ini dikarenakan ke depannya peran terminal akan semakin penting seiring pengembangan Kota Banjarmasin sebagai kota perdagangan dan jasa.
“Kami khawatir pemerintah pusat terlalu memaksakan untuk menjadikan terminal di kilometer 17 sebagai terminal tipe A karena Terminal Km 6 lokasinya lebih strategis. Tapi kalaupun terminal di kilometer 17 tetap jadi terminal tipe A, Terminal Km 6 harus tetap dibenahi,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar