BANJARMASIN – Komisi III DPRD Kota Banjarmasin menggelar rapat kerja dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Banjarmasin untuk membahas mengenai pembenahan Terminal Induk Km 6, kemarin (19/5). Komisi III menghendaki agar Terminal Induk Km 6 dapat mengikuti jejak Terminal Bungurasih Surabaya yang dulunya kumuh namun kini telah ditata dengan sangat apik. Hal ini berdasarkan hasil studi banding Komisi III ke Dinas Perhubungan Kota Surabaya beberapa waktu lalu.
“Melihat itu timbul rasa iri ingin memiliki juga terminal yang seperti itu. Yang dulunya kumuh, sekarang bersih dan aman. Calo hampir tidak ada, PKL dibuatkan toko-toko yang asri, dan ada ruang tunggu penumpang yang dilengkapi karaoke,” papar Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali F.
Untuk keamanan, lanjutnya, kepala UPTD Terminal Bungurasih dibantu kamera CCTV dan bekerja sama dengan kepolisian.
“Misalnya ada orang yang melakukan keonaran bisa langsung terlihat. Kalau kita ada tekad kita ke sana itu bagus,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Kota Banjarmasin H Rusdiansyah yang dalam rapat kerja kemarin didampingi oleh Kabag Perencanaan dan Kepala UPTD Terminal Induk Km 6 menyatakan masukan Komisi III tersebut akan dijadikan acuan untuk pembenahan Terminal Induk Km 6 ke depan. Ia juga berkomitmen bahwa berapapun dana yang diperlukan harus dianggarkan karena terminal merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak.
“Ada pemikiran terminal akan dikhususkan di sebelah kiri jalan masuk dan di sebelah kanan yang ada BTC (Banjarmasin Trade Center, red) dikhususkan untuk pusat perbelanjaan. Tapi lahannya nanti berkurang dari 3 hektar tinggal 1,8 hektar sehingga harus dicari lagi tambahan lahan 1,2 hektar,” bebernya.
Dijelaskannya lebih lanjut, Pemerintah Kota Banjarmasin telah menganggarkan dana sebesar Rp 1,3 miliar untuk pembebasan lahan dalam anggaran belanja tambahan (ABT).
“Mudah-mudahan tidak ada perubahan. Melihat dananya mungkin kurang, tapi tahun 2011 katanya akan dianggarkan lagi,” katanya.
Rusdi menambahkan bahwa pembenahan Terminal Induk Km 6 memang harus dilakukan bertahap mengingat terbatasnya anggaran.
“Nanti akan kita pelajari lagi secara seksama mana yang bisa kita terapkan disesuaikan dengan situasi dan kondisi terminal kita. Tapi kalau sekarang sulit untuk mengadopsi seperti di Terminal Bungurasih, kecuali nanti setelah dibenahi,” katanya.
Ia memperkirakan pembenahan Terminal Induk Km 6 setidaknya membutuhkan dana sebesar Rp 20 miliar. Namun, saat ini Pemerintah Kota Banjarmasin hanya bisa mengandalkan APBD karena perhatian pemerintah pusat dan pemerintah provinsi kini tengah terkonsentrasi pada pembangunan terminal tipe A di kilometer 17 Kabupaten Banjar.
“Jadi, realisasinya perlahan-lahan. Pertama pembebasan tanah, kalau sudah selesai tahun 2011 bisa dilanjutkan dengan pembangunan fisik. Kalau tidak bisa, tahun berikutnya lagi,” ujarnya.
“Melihat itu timbul rasa iri ingin memiliki juga terminal yang seperti itu. Yang dulunya kumuh, sekarang bersih dan aman. Calo hampir tidak ada, PKL dibuatkan toko-toko yang asri, dan ada ruang tunggu penumpang yang dilengkapi karaoke,” papar Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali F.
Untuk keamanan, lanjutnya, kepala UPTD Terminal Bungurasih dibantu kamera CCTV dan bekerja sama dengan kepolisian.
“Misalnya ada orang yang melakukan keonaran bisa langsung terlihat. Kalau kita ada tekad kita ke sana itu bagus,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Kota Banjarmasin H Rusdiansyah yang dalam rapat kerja kemarin didampingi oleh Kabag Perencanaan dan Kepala UPTD Terminal Induk Km 6 menyatakan masukan Komisi III tersebut akan dijadikan acuan untuk pembenahan Terminal Induk Km 6 ke depan. Ia juga berkomitmen bahwa berapapun dana yang diperlukan harus dianggarkan karena terminal merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak.
“Ada pemikiran terminal akan dikhususkan di sebelah kiri jalan masuk dan di sebelah kanan yang ada BTC (Banjarmasin Trade Center, red) dikhususkan untuk pusat perbelanjaan. Tapi lahannya nanti berkurang dari 3 hektar tinggal 1,8 hektar sehingga harus dicari lagi tambahan lahan 1,2 hektar,” bebernya.
Dijelaskannya lebih lanjut, Pemerintah Kota Banjarmasin telah menganggarkan dana sebesar Rp 1,3 miliar untuk pembebasan lahan dalam anggaran belanja tambahan (ABT).
“Mudah-mudahan tidak ada perubahan. Melihat dananya mungkin kurang, tapi tahun 2011 katanya akan dianggarkan lagi,” katanya.
Rusdi menambahkan bahwa pembenahan Terminal Induk Km 6 memang harus dilakukan bertahap mengingat terbatasnya anggaran.
“Nanti akan kita pelajari lagi secara seksama mana yang bisa kita terapkan disesuaikan dengan situasi dan kondisi terminal kita. Tapi kalau sekarang sulit untuk mengadopsi seperti di Terminal Bungurasih, kecuali nanti setelah dibenahi,” katanya.
Ia memperkirakan pembenahan Terminal Induk Km 6 setidaknya membutuhkan dana sebesar Rp 20 miliar. Namun, saat ini Pemerintah Kota Banjarmasin hanya bisa mengandalkan APBD karena perhatian pemerintah pusat dan pemerintah provinsi kini tengah terkonsentrasi pada pembangunan terminal tipe A di kilometer 17 Kabupaten Banjar.
“Jadi, realisasinya perlahan-lahan. Pertama pembebasan tanah, kalau sudah selesai tahun 2011 bisa dilanjutkan dengan pembangunan fisik. Kalau tidak bisa, tahun berikutnya lagi,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar