Seperti diungkapkan salah seorang pedagang
emas di Pasar Kuripan Banjarmasin, Syariffudin, harga emas 24 karat atau emas
99 kini tinggal Rp 465 ribu pergram.
Pada Jumat (23/9) sebelumnya, harganya
masih di level Rp 520 pergram.
Keesokan harinya, harga emas melemah ke Rp
512 pergram. Pada hari Minggu (25/9), harga emas kembali terkoreksi menjadi Rp
502 gram.
“Sampai akhirnya tinggal Rp 465 ribu
pergram,” ujarnya, kemarin.
Namun, penurunan harga ini hanya berlaku
untuk emas batangan. Sedangkan untuk emas 99 dalam bentuk perhiasan masih
bertahan di kisaran Rp 500 ribu pergram.
“Kalau stoknya masih yang lama, harga emas
perhiasan tidak mungkin ikut turun. Selain itu, dalam harga jual emas perhiasan
itu kan ada tambahan biaya untuk pengolahan,” tuturnya.
Sepanjang tahun 2011 ini, harga emas memang terus meroket. Pada bulan
Agustus tadi, harga emas sempat mencetak rekor tertinggi dalam sejarah, yakni
di kisaran Rp 530 ribu pergram. Kondisi ini membuat bisnis gadai emas yang
dikelola sejumlah perbankan syariah di Banjarmasin tumbuh pesat.
Seiring dengan munculnya fenomena ini, Bank Indonesia (BI) selaku
regulator perbankan pun merasa perlu untuk melakukan pembatasan penyaluran pembiayaan di segmen
tersebut.
Pembatasan
ini berdasarkan risiko pasar yang muncul dari volatilitas harga emas. Selain
itu, bisnis ini bukan menu utama bank syariah, tapi hanya pelengkap.
Pembatasan
ini juga untuk mencegah terjadinya krisis likuiditas diperbankan. Bisa saja
ketika harga emas turun, nasabah yang melakukan gadai emas tidak menebus
kembali, alias membiarkan agunan dieksekusi bank. Masalah muncul ketika ada
deposan ingin menarik dana, tetapi tidak memiliki uang, melainkan emas.
Menanggapi wacana tersebut, kalangan perbankan nampaknya
tidak terlalu ribut. Seperti diungkapkan Pemimpin Cabang BRI Syariah
Banjarmasin Rahmadiannur, perkembangan bisnis gadai emas sejak dibuka bulan Februari 2011 memang sangat luar biasa, bahkan kini realisasinya sudah jauh di atas target.
“Kita
pasti akan ikut regulasi BI. Toh maksudnya baik, agar
jangan sampai bank menjadikan gadai emas sebagai produk utama karena sifatnya
konsumtif. Kalau portofolio perusahaan hanya fokus pada satu bidang saja tidak baik,” tuturnya.
Diungkapkannya, sejauh ini
porsi pembiayaan gadai emas di BRI Syariah Banjarmasin hanya
25 persen.
“Isunya bisnis gadai emas
akan dibatasi di kisaran 30 persen. Kalau benar, kita akan patuhi,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar