A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Selasa, 05 Oktober 2010

2 Orang Masih Dievaluasi

Dari Hasil Pemeriksaan Kesehatan Calhaj

BANJARMASIN – Calon jamaah haji (calhaj) asal Banjarmasin dapat berlega hati. Soalnya, dari hasil pemeriksaan kesehatan yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, tidak ada temuan serius yang dapat membatalkan keberangkatan mereka ke tanah suci. Sedangkan rencana sweeping untuk mengantisipasi adanya calhaj yang tidak melakukan pemeriksaan kesehatan tidak jadi dilakukan karena calhaj relatif kooperatif sehingga seluruhnya telah tercover pada pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di sejumlah puskesmas pada tanggal 20-24 September 2010 lalu.

Pada pemeriksaan tersebut, para calhaj usia 40 tahun ke bawah hanya menjalani dua pemeriksaan, yakni pemeriksaan fisik dan lab/kimia darah. Sedangkan untuk calhaj yang berusia 40 tahun ke atas, ditambah lagi dengan pemeriksaan radiologi/paru-paru dan EKG/jantung. Di luar itu, seluruh calhaj juga harus menjalani pemeriksaan kebugaran dan imunisasi. Selain pemberian vaksin Meningitis Meningokokus yang diwajibkan oleh Kerajaan Arab Saudi dimana vaksinasi menggunakan vaksin Menveo produc Novartis Italia yang telah mendapat sertifikasi halal dari MUI, calhaj juga dianjurkan untuk melakukan imunisasi influenza.

Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, drg Diah R Praswati kemarin mengatakan bahwa memang sebelumnya ada 55 orang calhaj di atas usia 40 tahun yang dari hasil pemeriksaan kesehatan dikategorikan beresiko tinggi (risti) dan terpaksa dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat pembinaan lebih lanjut. Rata-rata mereka mengidap hipertensi 30 persen, hiperkolesterol 30 persen, dan lain-lain 40 persen.

“Kondisi kesehatan mereka yang memerlukan perhatian itu sudah kita koordinasikan dengan dokter terkait. Alhamdulillah dari risti sebanyak 55 orang di atas usia 40 tahun dengan berbagai kasus itu, setelah dievaluasi dan ada pembinaan boleh diimunisasi dan sudah mendapat persetujuan dari dokter untuk berangkat,” ujarnya.

Saat ini, dua orang di antaranya masih dievaluasi dan tengah menjalani pembinaan yang intensif. Meski tak bersedia mengungkapkan apa jenis penyakitnya, namun ia mengatakan bahwa kedua calhaj tersebut hanya perlu menjalani transfusi darah dan tetap bisa berangkat pada waktunya nanti.

Kondisi ini cukup berbeda dibandingkan dengan tahun lalu dimana cukup banyak calhaj yang harus mengurungkan niatnya menunaikan rukun Islam yang keenam tersebut. Menurut Diah, hal itu disebabkan karena pada tahun lalu banyak calhaj yang sudah berusia di atas 60 tahun sehingga kondisi kesehatannya cukup rentan jika tetap dipaksakan untuk berangkat.

Untuk para calhaj yang tengah menunggu waktu keberangkatan bulan Oktober mendatang, pihaknya pun mengingatkan agar tetap menjaga kesehatan dan meningkatkan stamina dengan berolahraga, minimal berjalan kaki atau jogging di pagi hari, serta mematuhi catatan-catatan yang telah diberikan oleh dokter seperti soal obat-obatan yang harus diminum.

“Selama ini persiapan untuk calhaj sebelum berangkat saya rasa sudah maksimal. Kita juga punya tim dokter pendamping selama di tanah suci dari Dinkes Kota Banjarmasin sebanyak tujuh orang yang terdiri dari dua orang dokter umum dan lima orang perawat yang berada di bawah koordinasi provinsi,” katanya.

Sementara itu, terkait soal adanya rencana tambahan kuota calhaj untuk Kota Banjarmasin, pihaknya menyatakan siap melakukan pemeriksaan kesehatan susulan.

“Kami berkomunikasi setiap hari dengan Kanwil Kementerian Agama, untuk sementara informasinya ada tambahan sebanyak 17 orang. Kami juga sudah minta tambahan vaksin ke provinsi, jadi tidak ada masalah,” tandasnya. (naz)

Tidak ada komentar: