Terkait Pembangunan Jembatan Kelayan II
BANJARMASIN – Gara-gara cuaca ekstrem, janji penyelesaian proyek pembangunan Jembatan Kelayan II pada bulan Oktober 2010 tak dapat ditepati.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Banjarmasin, Ir HN Fajar Desira CES kemarin mengatakan mengingat vitalnya arus lalu lintas di wilayah tersebut, maka pihaknya berharap pada awal bulan November ini sudah bisa dilewati. Namun, akibat hujan yang turun terus-menerus akhir-akhir ini, maka target tersebut akan sedikit meleset ke pertengahan bulan November.
“Pertengahan November nanti kita akan upayakan untuk bisa dilalui,” ujarnya.
Diungkapkannya, kemajuan fisik pembangunan Jembatan Kelayan II sudah mencapai 80 persen. Pekerjaan yang tersisa saat ini tinggal pembuatan oprit, perkerasan, dan pengaspalan.
“Kalau badan jembatannya sudah, yang sekarang kita upayakan tinggal opritnya. Oprit ini harus ditimbun dengan material tanah dan perkerasan, karena itu baru bisa kita laksanakan ketika cuacanya bagus,” paparnya.
Meski demikian, pihaknya berjanji akan tetap mengupayakan agar pada bulan November ini kendaraan roda dua bisa lewat. Sesuai kontrak sendiri, pembangunan jembatan dengan panjang 25 meter dengan lebar 10,5 meter dan menelan dana sekitar Rp 4,3 miliar tersebut dijadwalkan selesai bulan Desember nanti.
“Kita minta maaf atas keterlambatan ini, tapi kita sudah berupaya maksimal untuk merealisasikan apa yang sudah kita rencanakan,” ucapnya.
Sementara itu, setelah merampungkan pembangunan Jembatan Kelayan II, Fajar membeberkan bahwa Jembatan Kelayan III akan menjadi sasaran berikutnya untuk diperbaiki pada tahun 2011 mendatang. Bahkan, pihaknya juga berencana untuk membangun jembatan baru yang akan menghubungkan Kelayan A dan Kelayan B, tepatnya antara Gerilya dan Murung Raya.
“Tapi tergantung lagi, ada duitnya atau tidak,” tandasnya.
BANJARMASIN – Gara-gara cuaca ekstrem, janji penyelesaian proyek pembangunan Jembatan Kelayan II pada bulan Oktober 2010 tak dapat ditepati.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Banjarmasin, Ir HN Fajar Desira CES kemarin mengatakan mengingat vitalnya arus lalu lintas di wilayah tersebut, maka pihaknya berharap pada awal bulan November ini sudah bisa dilewati. Namun, akibat hujan yang turun terus-menerus akhir-akhir ini, maka target tersebut akan sedikit meleset ke pertengahan bulan November.
“Pertengahan November nanti kita akan upayakan untuk bisa dilalui,” ujarnya.
Diungkapkannya, kemajuan fisik pembangunan Jembatan Kelayan II sudah mencapai 80 persen. Pekerjaan yang tersisa saat ini tinggal pembuatan oprit, perkerasan, dan pengaspalan.
“Kalau badan jembatannya sudah, yang sekarang kita upayakan tinggal opritnya. Oprit ini harus ditimbun dengan material tanah dan perkerasan, karena itu baru bisa kita laksanakan ketika cuacanya bagus,” paparnya.
Meski demikian, pihaknya berjanji akan tetap mengupayakan agar pada bulan November ini kendaraan roda dua bisa lewat. Sesuai kontrak sendiri, pembangunan jembatan dengan panjang 25 meter dengan lebar 10,5 meter dan menelan dana sekitar Rp 4,3 miliar tersebut dijadwalkan selesai bulan Desember nanti.
“Kita minta maaf atas keterlambatan ini, tapi kita sudah berupaya maksimal untuk merealisasikan apa yang sudah kita rencanakan,” ucapnya.
Sementara itu, setelah merampungkan pembangunan Jembatan Kelayan II, Fajar membeberkan bahwa Jembatan Kelayan III akan menjadi sasaran berikutnya untuk diperbaiki pada tahun 2011 mendatang. Bahkan, pihaknya juga berencana untuk membangun jembatan baru yang akan menghubungkan Kelayan A dan Kelayan B, tepatnya antara Gerilya dan Murung Raya.
“Tapi tergantung lagi, ada duitnya atau tidak,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar