BANJARMASIN – Raut bingung tampak di wajah beberapa anggota DPRD Kota Banjarmasin saat menerima kunjungan rombongan anggota DPRD Kota Aceh Besar, (22/11).
Pasalnya, dari keempat unsur pimpinan tuan rumah, tidak ada satu pun yang berada di tempat untuk menyambut tamu yang sudah datang jauh-jauh itu. Belakangan diketahui bahwa keempatnya bersama seluruh anggota Badan Anggaran dan Badan Legislasi tengah pergi untuk memenuhi undangan suatu acara.
Dari hasil rapat Badan Musyawarah sebelumnya, sebetulnya sudah diputuskan bahwa salah satu dari keempat unsur pimpinan akan tetap tinggal untuk menerima kedatangan rombongan DPRD Kota Aceh Besar tersebut. Namun, nyatanya semuanya tetap pergi. Akhirnya, rombongan hanya ditemui oleh tujuh orang anggota DPRD Kota Banjarmasin, terdiri dari empat anggota Komisi I, satu anggota Komisi III, dan dua anggota Komisi IV. Beberapa di antara mereka ada yang mengeluhkan kondisi ini, namun tak ada yang berani mengungkapkannya di media.
Tak cukup sampai di situ, kejadian memalukan kembali terjadi di tengah pertemuan. Agenda kedatangan rombongan DPRD Kota Aceh Besar yang semula ingin sharing mengenai masalah pertanian, khususnya pengembangan kebun anggrek, terpaksa diubah menjadi masalah parkir karena tidak ada satu pun dari anggota DPRD Kota Banjarmasin yang hadir yang bisa menjelaskan.
“Tidak masalah, yang penting bisa menjawab pertanyaan kami. Kota Banjarmasin bagus dalam menangani parkir sehingga kami juga perlu belajar,” ujar Ketua Komisi E DPRD Kota Aceh Besar Abdul Mutalib seusai pertemuan.
Pasalnya, dari keempat unsur pimpinan tuan rumah, tidak ada satu pun yang berada di tempat untuk menyambut tamu yang sudah datang jauh-jauh itu. Belakangan diketahui bahwa keempatnya bersama seluruh anggota Badan Anggaran dan Badan Legislasi tengah pergi untuk memenuhi undangan suatu acara.
Dari hasil rapat Badan Musyawarah sebelumnya, sebetulnya sudah diputuskan bahwa salah satu dari keempat unsur pimpinan akan tetap tinggal untuk menerima kedatangan rombongan DPRD Kota Aceh Besar tersebut. Namun, nyatanya semuanya tetap pergi. Akhirnya, rombongan hanya ditemui oleh tujuh orang anggota DPRD Kota Banjarmasin, terdiri dari empat anggota Komisi I, satu anggota Komisi III, dan dua anggota Komisi IV. Beberapa di antara mereka ada yang mengeluhkan kondisi ini, namun tak ada yang berani mengungkapkannya di media.
Tak cukup sampai di situ, kejadian memalukan kembali terjadi di tengah pertemuan. Agenda kedatangan rombongan DPRD Kota Aceh Besar yang semula ingin sharing mengenai masalah pertanian, khususnya pengembangan kebun anggrek, terpaksa diubah menjadi masalah parkir karena tidak ada satu pun dari anggota DPRD Kota Banjarmasin yang hadir yang bisa menjelaskan.
“Tidak masalah, yang penting bisa menjawab pertanyaan kami. Kota Banjarmasin bagus dalam menangani parkir sehingga kami juga perlu belajar,” ujar Ketua Komisi E DPRD Kota Aceh Besar Abdul Mutalib seusai pertemuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar