A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Rabu, 21 September 2011

Bulog Baru Serap 7 Ribu Ton Beras


BANJARMASIN – Hingga pekan ketiga September 2011 ini, penyerapan beras dalam negeri oleh Bulog Divisi Regional Kalimantan Selatan baru mencapai 7.118 ton dari target 25 ribu ton.
Kepala Perum Bulog Divre Kalsel Isang Ansyari melalui Kepala Bidang Pelayanan Publik Syaifuddin yang dikonfirmasi kemarin beralasan kondisi iklim yang berubah-ubah menghambat produksi beras sehingga berdampak pada penyerapan Bulog.
“Mudah-mudahan dalam 2-3 bulan ke depan bisa ada pengadaan lagi karena di Hulu Sungai seperti Amuntai sudah panen,” ujarnya.
Adapun beberapa upaya yang dilakukan untuk memaksimalkan penyerapan beras antara lain dengan mengintensifkan kegiatan pemantauan di lapangan untuk mengetahui daerah mana saja yang panen.
“Kedua, memaksimalkan kerja UPGB (unit penggiliran gabah beras, red). Kita ada dua unit UPGB dengan kapasitas kerja tiga ton gabah perjam atau 24 ton perhari,” jelasnya.
Meski penyerapan yang dicapai saat ini masih jauh dari harapan, namun pihaknya tetap berupaya optimis dapat memenuhi target. Terlebih mulai awal Agustus 2011 tadi harga pembelian pemerintah (HPP) untuk beras telah dinaikkan lagi menjadi Rp 6.100 perkilogram berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengamanan Cadangan Beras yang Dikelola Pemerintah dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrem atau sering disebut HPP Plus yang diterbitkan pada 15 April 2011.
Melihat kondisi pasar dimana harga beras cenderung selalu naik, daerah mengajukan usulan agar HPP dinaikkan,” katanya.
Sejak tahun 2009, HPP berarti telah empat kali mengalami revisi dengan total kenaikan Rp 1.040 perkilogram, yakni sebesar Rp 250 pada perubahan pertama dan selanjutnya masing-masing Rp 200 perkilogram, Rp 250 perkilogram, dan terakhir Rp 340 perkilogram.
“Mudah-mudahan dengan HPP Rp 6.100 perkilogram bisa menjangkau harga beras di tingkat produsen,” ucapnya.
Secara nasional, Bulog menargetkan cadangan beras pada posisi 1,5 juta ton sampai akhir tahun 2011 nanti, baik dari pengadaan dalam negeri maupun impor. 
Pencadangan beras ini dalam rangka menghadapi musim paceklik yang diperkirakan terjadi pada Januari-Maret tahun depan karena diperkirakan konsumsi beras lebih besar dibanding produksi. 

Tidak ada komentar: