BANJARMASIN –
Rombongan calon jemaah haji asal Kalimantan Selatan dan Tengah yang rencananya
akan bertolak dari embarkasi Banjarmasin mulai tanggal 6 Oktober 2011 mendatang bakal diangkut dengan
pesawat Airbus A330.
Pesawat berbadan
lebar dengan kapasitas 325 orang penumpang ini menggantikan Boeing 767 yang
digunakan pada tahun sebelumnya untuk mengantarkan calon jemaah haji dari
Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin ke Bandara Internasional Sultan Iskandar
Muda Banda Aceh, sebelum kemudian terbang ke Jeddah Arab Saudi.
General
Manager Garuda Indonesia Banjarmasin Nandung Wijaya kepada Radar Banjarmasin
kemarin mengungkapkan, penggantian armada pesawat tersebut dilakukan demi
memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada para jemaah, selain juga
disesuaikan dengan jenis pesawat yang didapat oleh Garuda untuk operasional
angkutan haji tahun ini.
“Saat ini
kan Bandara Syamsuddin Noor juga sudah bisa dilandasi pesawat berbadan besar,”
ujarnya.
Garuda
Indonesia sendiri sebagai operator angkutan haji di Indonesia telah menyiapkan15
unit pesawat untuk mengangkut para jemaah, terdiri dari empat Boeing 747-400,
satu Boeing 767-200, enam Airbus A330-300, dan tiga Airbus A330-200 yang
semuanya disewa dari enam lessor (penyewa), serta ditambah satu pesawat milik
sendiri, yaitu jenis Airbus A330-200.
Ditanya soal adanya penambahan kuota calon jemaah haji
Kalsel sebanyak 302 orang, menurutnya hal itu tidak akan menjadi masalah karena
sudah diperkirakan sebelumnya sehingga Garuda pun telah menyiapkan antisipasi.
“Hari Sabtu akan ada rapat di Jakarta untuk membahas
tambahan kuota ini. Nanti kita lihat antisipasinya seperti apa, apakah perlu
tambah pesawat atau cuma tambah flight,” sambungnya.
Sedangkan disinggung mengenai kesiapan Bandara Syamsuddin
Noor, ia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan PT Angkasa
Pura I selaku pengelola bandara.
“Intinya, mereka juga siap,” katanya singkat.
Sementara itu, pada tahun ini Garuda kembali merekrut
sejumlah putra dan putri daerah untuk menjadi kru kabin yang akan melayani
keperluan para calon jemaah haji selama dalam penerbangan.
Dituturkan Nandung, khusus kru kabin yang berasal dari
Kalsel ada 10 orang, enam diantaranya merupakan wajah baru, sedang empat orang
lainnya sudah pernah memiliki pengalaman yang sama.
“Ini sesuai dengan peraturan, dimana kru kabin haji tidak
boleh semuanya baru,” tambahnya.
Kru kabin yang direkrut dari daerah ini dimaksudkan untuk
memudahkan para calon jemaah haji, terutama dalam urusan berkomunikasi.
Selain kru kabin, soal makanan bagi calon jemaah haji juga
mendapat perhatian, dimana jenis makanan yang disediakan disesuaikan dengan
selera masing-masing daerah.
“Maksudnya, supaya penumpang merasa seperti di rumah
sendiri,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar