BANJARMASIN
– Persaingan layanan data antaroperator seluler di dalam negeri makin sengit
saja.
Selain
layanan suara (voice) dan layanan pesan singkat (SMS), dewasa ini layanan data
juga sudah menjadi kebutuhan utama para pengguna telepon seluler, baik untuk
mengakses informasi maupun social network.
“Kalau di
pedesaan memang 70 persen pengguna telepon seluler lebih mengutamakan voice.
Sedang di perkotaan yang mobilitasnya tinggi, banyak yang membutuhkan voice dan
data,” ujar Region Head Kalimantan
Smartfren Telecom M Johar Arifien di sela kegiatan relaunching produk terbaru Kartu
Smartfren di Banjarmasin, kemarin.
Berbagai
inovasi pun dilakukan oleh penyedia layanan telekomunikasi agar dapat bertahan
di tengah persaingan tersebut. Seperti yang dilakukan Smartfren Telecom dengan
menanamkan investasi untuk membangun sejumlah base transceiver station (BTS)
berbasis data kecepatan tinggi teknologi EVDO Rev.A guna memantapkan jangkauan
layanan.
“Dulu batas
coverage untuk wilayah Kalimantan Selatan hanya sampai Martapura, sekarang
sudah sampai ke Kadangan, Pelaihari, dan bulan depan menyusul Tanjung,” katanya.
Diungkapkan
Johar, jumlah BTS yang dimiliki Smart Telecom sampai Juni 2011 mencapai 3.051 unit.
Hingga akhir tahun ini, jumlahnya
ditargetkan bertambah menjadi 4 ribu unit
guna meningkatkan kualitas layanan di wilayah yang populasi penduduknya tinggi.
“Sebenarnya
BTS-nya sudah berdiri, ada sekitar 861 unit, tapi masih off air karena ada
kendala pada suplai listrik. Tapi sebentar lagi akan dioperasikan,” tuturnya.
Sementara
itu, pihaknya belum berani bicara target pertumbuhan bisnis untuk wilayah
Kalsel, mengingat saat ini kegiatan promosi masih menjadi fokus utama.
“Secara
nasional, kita ingin ada penambahan satu juta pelanggan baru pada 2011 atau 15
persen dari jumlah pelanggan sampai dengan tahun 2010 lalu,” ucapnya.
Adapun
target yang disasar adalah kalangan pelajar, mahasiswa, profesional, hingga
pengguna gadget seperti android dan smartphone atau ponsel pintar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar