BANJARMASIN – Tak heran kalau lalu lintas di daerah ini kian
padat merayap. Pasalnya, jumlah mobil baru yang keluar dari showroom mencapai
ratusan unit setiap bulannya.
Salah satu yang merasakan manisnya pertumbuhan mobil di
Kalsel adalah perusahaan pembiayaan atau finance. Seperti diungkapkan Operation
Head Astra Credit Company (ACC) Banjarmasin Halomoan Siburian, pertumbuhan
pembiayaan untuk pembelian mobil di Kalsel tergolong cukup tinggi.
“Alasannya,orang yang indent mobil tidak terlalu lama.
Padahal, populasi penduduk Banjarmasin tidak seberapa,” ujarnya, kemarin.
Ia mengklaim pembiayaan untuk pembelian mobil penumpang
rata-rata mencapai 180-200 unit perbulan, 80 persen diantaranya merupakan mobil
baru dan sisanya mobil bekas. Menurutnya, potensi pembelian mobil bekas di
Kalsel juga tak kalah besar. Indikasinya antara lain ramainya bisnis showroom
mobil bekas yang bermunculan dalam beberapa tahun terakhir.
“Belum lagi dari ratusan mobil baru yang tumbuh setiap bulan,
lama-lama itu juga akan jadi mobil bekas,” tukasnya.
Salah satu faktor yang kerap dituding sebagai pemicu
pesatnya pertumbuhan kendaraan adalah mudahnya prosedur kredit. Ia sendiri tak
memungkiri hal itu. Dijelaskannya, menjamurnya perusahaan pembiayaan
menimbulkan persaingan karena setiap perusahaan berlomba-lomba menggaet
pelanggan.
“Tapi kita tetap ada analisa kemampuan membayar. Semakin
besar angsuran, data yang dibutuhkan semakin banyak karena kita harus tahu
darimana sumber penghasilan untuk membayar angsuran itu,” tambahnya.
Untuk pembayaran angsuran yang bermasalah, menurutnya cukup
kecil. Untuk keterlambatan pembayaran
yang lebih dari satu bulan kalender berjalan, kisarannya antara 2-3
persen.
“Kita selalu jaga rasio di situ,” katanya.
Secara keseluruhan, jaringan salah satu perusahaan pembiayaan pembelian mobil terbesar di Indonesia itu menyalurkan
pembiayaan untuk pembelian mobil baru di Kalsel sebanyak 900-1.000
unit perbulan untuk semua item dan merek, dimana lebih dari separuhnya adalah
mobil niaga seperti truk dan pick up untuk operasional di kawasan pertambangan
dan perkebunan. Itu belum termasuk mobil bekas dan double cabin untuk angkutan
barang. Sedangkan pertumbuhan bisnis setiap tahun berkisar di atas 10 persen.
“Dalam rupiah, pembiayaan yang disalurkan antara Rp 25
miliar-Rp 30 miliar perbulan,” ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar