A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Kamis, 16 Februari 2012

Ekskul Pencak Silat di SDN Kelayan Timur 2

Dilatih Atlet Peraih Emas Porprov

Safruddin (13) dengan percaya diri melangkah ke depan. Seragam hitam-hitam membalut tubuh mungilnya, dilengkapi ikat kepala dan sehelai kain yang dililitkan di pinggang. Ia membungkuk tanda hormat, lalu mulai melancarkan gerakan-gerakan sebuah jurus dalam pencak silat. Sebuah tongkat dan pedang bergantian diayunkannya dengan lincah.

Siswa kelas V SDN Kelayan Timur 2 Banjarmasin itu tengah memeragakan jurus tunggal baku untuk menghibur sejumlah pejabat dan para tamu lainnya yang menghadiri acara pencanangan bedah sekolah di sekolahnya kemarin. Tepuk tangan pun langsung riuh saat aksinya usai.
Safruddin sendiri telah menggeluti olahraga bela diri tradisional itu sejak kelas IV. Seminggu sekali, ia berlatih di sekolah bersama sejumah temannya, biasanya setiap Kamis atau Sabtu sore.
“Rame soalnya,” sahutnya saat ditanya mengapa tertarik belajar pencak silat.
Di balik kelihaian Safruddin melayangkan tangan dan kakinya, ada sosok seorang pelatih yang ternyata merupakan atlet pencak silat profesional. Dialah Rusdawati (24), peraih medali emas cabang pencak silat kelas A putri (tanding/laga) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalsel VIII di Kotabaru pada Oktober 2010 yang merupakan guru olahraga di sekolah tersebut.
Dituturkan Rusdawati, di SDN Kelayan Timur 2 tidak pernah ada pelajaran olahraga sampai tahun 2008. Ia sendiri menjadi guru olahraga di sekolah itu sejak tahun 2009 menggantikan guru honor sebelumnya yang pindah. 
“Selama 20 tahun tidak pernah ada pelajaran olahraga karena gurunya tidak ada,” ujarnya.
Karena latar belakangnya sebagai atlet pencak silat, ia pun berinisiatif mengadakan ekstra kurikuler (ekskul) pencak silat di lingkungan sekolah pada tahun 2009 lalu. Peminatnya ternyata cukup banyak, ada sekitar 30-an anak yang ikut mulai dari kelas I sampai kelas VI. Menurutnya, banyak murid yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
“Karakter mereka beda dengan anak-anak di kota yang gampang mengeluh. Mungkin karena banyak anak-anak di sini yang  pulang sekolah jadi pemulung dan hidup di jalan, sehingga fisik mereka ibaratnya sudah jadi,” tuturnya.
Rencananya, empat anak akan diikutkan seleksi Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2012 pada bulan Maret mendatang.
“Banyak anak-anak yang berpotensi. Tinggal akhlak dan mentalnya saja yang perlu dibina,” ucapnya. 

Tidak ada komentar: