Dilatih
Atlet Peraih Emas Porprov
Safruddin
(13) dengan percaya diri melangkah ke depan. Seragam hitam-hitam membalut tubuh
mungilnya, dilengkapi ikat kepala dan sehelai kain yang dililitkan di pinggang.
Ia membungkuk tanda hormat, lalu mulai melancarkan gerakan-gerakan sebuah jurus
dalam pencak silat. Sebuah tongkat dan pedang bergantian diayunkannya dengan
lincah.
Siswa kelas
V SDN Kelayan Timur 2 Banjarmasin itu tengah memeragakan jurus tunggal baku
untuk menghibur sejumlah pejabat dan para tamu lainnya yang menghadiri acara
pencanangan bedah sekolah di sekolahnya kemarin. Tepuk tangan pun langsung riuh
saat aksinya usai.
Safruddin
sendiri telah menggeluti olahraga bela diri tradisional itu sejak kelas IV.
Seminggu sekali, ia berlatih di sekolah bersama sejumah temannya, biasanya
setiap Kamis atau Sabtu sore.
“Rame
soalnya,” sahutnya saat ditanya mengapa tertarik belajar pencak silat.
Di balik
kelihaian Safruddin melayangkan tangan dan kakinya, ada sosok seorang pelatih
yang ternyata merupakan atlet pencak silat profesional. Dialah Rusdawati (24), peraih
medali emas cabang pencak silat kelas A putri (tanding/laga) Pekan Olahraga
Provinsi (Porprov) Kalsel VIII di Kotabaru pada Oktober 2010 yang merupakan
guru olahraga di sekolah tersebut.
Dituturkan
Rusdawati, di SDN Kelayan Timur 2 tidak pernah ada pelajaran olahraga sampai
tahun 2008. Ia sendiri menjadi guru olahraga di sekolah itu sejak tahun 2009
menggantikan guru honor sebelumnya yang pindah.
“Selama 20
tahun tidak pernah ada pelajaran olahraga karena gurunya tidak ada,” ujarnya.
Karena latar
belakangnya sebagai atlet pencak silat, ia pun berinisiatif mengadakan ekstra
kurikuler (ekskul) pencak silat di lingkungan sekolah pada tahun 2009 lalu.
Peminatnya ternyata cukup banyak, ada sekitar 30-an anak yang ikut mulai dari
kelas I sampai kelas VI. Menurutnya, banyak murid yang memiliki potensi untuk
dikembangkan.
“Karakter
mereka beda dengan anak-anak di kota yang gampang mengeluh. Mungkin karena
banyak anak-anak di sini yang pulang
sekolah jadi pemulung dan hidup di jalan, sehingga fisik mereka ibaratnya sudah
jadi,” tuturnya.
Rencananya,
empat anak akan diikutkan seleksi Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2012
pada bulan Maret mendatang.
“Banyak
anak-anak yang berpotensi. Tinggal akhlak dan mentalnya saja yang perlu
dibina,” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar