A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Selasa, 22 Mei 2012

Parkir Mayoritas Penyebab Macet


24 Titik Jalan Paling Parah

BANJARMASIN - Dari identifikasi yang dilakukan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Banjarmasin, di kota ini terdapat sedikitnya 24 titik kemacetan.
Diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Banjarmasin Rusdiansyah melalui Kabid Manajemen dan Pengendalian Operasional Lalu Lintas Syaukani, titik kemacetan terbanyak di jalan A Yani, yakni  enam titik masing-masing di sekitar Hotel Rahmat, kawasan minimarket di Km 1, depan RSUD Ulin dan PDAM Banjarmasin, serta di simpang jalan A Yani - jalan Gatot Subroto.  
Tiga titik kemacetan berikutnya terdapat di ruas jalan Veteran, yaitu di simpang jalan Vetaran - jalan Kuripan, simpang jalan Veteran - jalan Gatot Subroto, dan depan SMPN 6. Kemudian masing-masing dua titik di P Antasari, tepatnya di sekitar Sentra Antasari dan RSU Sari Mulia, serta di jalan P Samudera di sekitar Toko Laris dan simpang Kertak Baru.  
Sementara sisanya tersebar di jalan S Parman (depan SDN Pasar Lama 1), Ujung Murung, Perintis Kemerdekaan (Pasar Lama),  Sutoyo S (Pasar Sederhana), Sultan Adam (simpang Sungai Andai), KP Tendean (Perguruan Kanaan), Belitung (depan Pasar Kalindo), Lambung Mangkurat (depan BNI), Kolonel Sugiono, Sulawesi, dan RE Martadinata (kawasan Pelabuhan Lama).
“Ada 12 titik diantaranya yang dikarenakan volume lalu lintas di lokasi tersebut memang tinggi. Selebihnya karena gesekan samping akibat adanya parkir di jalan, baik yang resmi maupun parkir liar,” ujarnya.
Parkir liar tersebut seperti di sepanjang jalan A Yani Km 1 dari Jembatan Dewi hingga Hotel Rahmat, dan di sepanjang jalan Ujung Murung. Meski sudah beberapa kali dilarang, tapi tetap tak bisa dihilangkan.
“Ada juga jalan yang macet karena banyak kendaraan parkir untuk menunggu di situ, biasanya itu di sekitar sekolahan,” imbuhnya.
Soal upaya mengatasi masalah ini, Syaukani mengatakan bahwa upaya yang ditempuh antara lain dengan menertibkan parkir liar. Dishubkominfo sendiri sudah dibekali anggaran untuk kegiatan tersebut.
Setiap bulan,katanya, ada penertiban gabungan dengan Sabhara, Kejaksaan, dan Pengadilan.Itu untuk menindak parkir liar, pengelola parkir yang tidak menyetor pendapatan, atau yang mengubah  peruntukan, biasanya yang harusnya untuk mobil jadi roda dua karena pendapatannya lebih banyak.
“Dalam waktu dekat kami berencana melakukan penertiban parkir yang menyalahi jam dan larangan dengan Polantas. Pelanggar akan ditindak tegas, bahkan dibawa ke mapolresta. Ini sambil kami evaluasi juga mana cara yang paling efektif untuk mengurangi kekumuhan dan kemacetan, terutama yang sudah sering dilarang parkir tapi sering kambuh lagi,” ucapnya.

Tidak ada komentar: