BANJARMASIN – Meski tak menyangka, tapi sebenarnya juga tak terlalu mengejutkan jika Tasya Valiana Bambang (14) menjadi peraih nilai akhir tertinggi UN tingkat SMP/MTs/SMPT tahun 2012 dengan nilai 38,60. Soalnya, siswi SMP Santa Maria Banjarmasin itu sejak kelas satu selalu rangking pertama di kelasnya.
“Kecuali satu semester sempat turun rangking dua,” katanya kepada Radar Banjarmasin, Jumat (1/6).
Pada UN yang berlangsung pada 23-26 April 2012 lalu, Bahasa Indonesia menjadi momok yang cukup menghantui gadis kelahiran 7 Oktober 1997 itu.
“Kurang bisa aja,” ucap putri pasangan Mulyadi Bambang-Rahmanata Zusiana tersebut.
Ditanya kunci suksesnya, Tasya yang hobi baca komik dan novel itu mengaku sebenarnya tak ada yang spesial dengan cara belajarnya. Ia mengatakan tak punya jadwal belajar khusus. Tapi satu yang pasti, ia menghindari belajar dengan sistem kebut semalam.
“Dari jauh-jauh hari sebelum ujian sudah persiapan. Tapi itu juga tidak setiap hari belajarnya, kadang-kadang saja,” tutur anak sulung dari dua bersaudara ini.
Sementara di mata orangtuanya, Tasya memang istimewa sejak kecil. Menurut sang ayah Mulyadi Bambang yang ditemui di kediamannya di Komplek Banjar Indah Permai Jl Utan Kayu, hanya tiga bulan setelah masuk TK Tasya sudah bisa membaca. Waktu UN SD, nilai Matematikanya sempurna alias 10. Pada Juli 2011 silam, Tasya juga mewakili Kalsel pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang IPS di Manado meski tak meraih medali.
“Dia anaknya lebih banyak belajar otodidak. Dia nggak pernah ikut les. Pas Ditawari ikut bimbingan belajar menjelang UN kemarin, dia juga nggak mau. Katanya bisa belajar sendiri,” ujarnya.
Tasya sendiri sudah mengikuti seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMA Negeri 7 Banjarmasin. Hasil seleksi rencananya diumumkan tanggal 11 Juni mendatang. Ditanya cita-cita, Tasya dengan mantap menjawab, “Jadi dokter!” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar