BANJARMASIN – Seiring dengan akan berakhirnya masa kepengurusan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) Kota Banjarmasin periode 2007-2010, organisasi ini pun bersiap menggelar Musyawarah Daerah untuk memilih pengurus baru. Ketua BKPRMI Kota Banjarmasin Ahmad Rizkon yang ditemui baru-baru ini mengungkapkan bahwa Musda akan dilaksanakan dua pekan selepas pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) yang rencananya akan diadakan pada tanggal 23-25 April 2010 mendatang. Keputusan ini diambil dalam Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) yang telah lebih dahulu diselenggarakan pada tanggal 03-04 April 2010 lalu di Martapura.
“Tujuan digelarnya Musda adalah untuk mengevaluasi kinerja pengurus sebelumnya, menyusus program kerja yang akan dilaksanakan, kemudian memilih pengurus baru. Untuk ke depan, periodesasinya diperpanjang satu tahun dari sebelumnya tiga tahun menjadi empat tahun berdasarkan hasil rapat di Jakarta pada bulan Juni 2009 lalu,” ujarnya.
Adapun ketua umum nantinya akan dipilih oleh anggota Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) ditambah organisasi pemuda remaja masjid se-Kota Banjarmasin yang berjumlah sekitar 110 organisasi.
Pelaksanaan Musda nantinya sekaligus juga akan dibarengkan dengan Silaturahmi Kerja Daerah (Silekda) untuk memilih Direktur Lembaga Pembinaan dan Pengembangan (LPP) Taman Kanak-kanak Al Qur'an (TKA) BKPRMI Kota Banjarmasin.
Terkait nama-nama yang dicalonkan atau mencalonkan diri sebagai Ketua BKPRMI Kota Banjarmasin periode 2010-2014, Rizkon mengaku bahwa pihaknya belum mengadakan rapat lebih lanjut untuk membicarakan mengenai hal tersebut.
“Insya Allah dalam waktu dekat kami akan mengadakan rapat untuk menginformasikan hasil Rapimwil tentang pelaksaan Muswil dan pada saat itulah kami juga akan menggodok siapa-siapa yang mungkin akan dicalonkan atau mencalonkan sebagai ketua umum,” terangnya.
Rizkon sendiri menyatakan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri lagi untuk menjadi ketua meski selama kepemimpinannya sejumlah prestasi berhasil diraih, seperti peringkat ketiga kabupaten/kota se-Indonesia yang memiliki frekuensi aktivitas tertinggi dalam hal pembinaan dan pengembangan TK/TPA dan juara umum Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) tingkat Provinsi Kalsel pada tahun 2008. Hal ini dikarenakan dirinya menginginkan adanya kaderisasi.
“BKPRMI saat ini dihadapkan pada persoalan kaderisasi. Maka siapa pun yang menjadi pengurus, harus memprioritaskan program kaderisasi untuk kesinambungan kepengurusan dan program kerja agar tidak stagnan. Saat ini kaderisasi tidak berjalan sesuai mekanisme,” tandasnya.
“Tujuan digelarnya Musda adalah untuk mengevaluasi kinerja pengurus sebelumnya, menyusus program kerja yang akan dilaksanakan, kemudian memilih pengurus baru. Untuk ke depan, periodesasinya diperpanjang satu tahun dari sebelumnya tiga tahun menjadi empat tahun berdasarkan hasil rapat di Jakarta pada bulan Juni 2009 lalu,” ujarnya.
Adapun ketua umum nantinya akan dipilih oleh anggota Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) ditambah organisasi pemuda remaja masjid se-Kota Banjarmasin yang berjumlah sekitar 110 organisasi.
Pelaksanaan Musda nantinya sekaligus juga akan dibarengkan dengan Silaturahmi Kerja Daerah (Silekda) untuk memilih Direktur Lembaga Pembinaan dan Pengembangan (LPP) Taman Kanak-kanak Al Qur'an (TKA) BKPRMI Kota Banjarmasin.
Terkait nama-nama yang dicalonkan atau mencalonkan diri sebagai Ketua BKPRMI Kota Banjarmasin periode 2010-2014, Rizkon mengaku bahwa pihaknya belum mengadakan rapat lebih lanjut untuk membicarakan mengenai hal tersebut.
“Insya Allah dalam waktu dekat kami akan mengadakan rapat untuk menginformasikan hasil Rapimwil tentang pelaksaan Muswil dan pada saat itulah kami juga akan menggodok siapa-siapa yang mungkin akan dicalonkan atau mencalonkan sebagai ketua umum,” terangnya.
Rizkon sendiri menyatakan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri lagi untuk menjadi ketua meski selama kepemimpinannya sejumlah prestasi berhasil diraih, seperti peringkat ketiga kabupaten/kota se-Indonesia yang memiliki frekuensi aktivitas tertinggi dalam hal pembinaan dan pengembangan TK/TPA dan juara umum Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) tingkat Provinsi Kalsel pada tahun 2008. Hal ini dikarenakan dirinya menginginkan adanya kaderisasi.
“BKPRMI saat ini dihadapkan pada persoalan kaderisasi. Maka siapa pun yang menjadi pengurus, harus memprioritaskan program kaderisasi untuk kesinambungan kepengurusan dan program kerja agar tidak stagnan. Saat ini kaderisasi tidak berjalan sesuai mekanisme,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar