A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Kamis, 16 September 2010

Jembatan Penyeberangan Berbahaya

BANJARMASIN – Jembatan penyeberangan yang berada di Jl P Antasari, tepatnya di depan Mitra Plaza, untuk sementara ini tidak bisa difungsikan karena kondisinya yang secara teknis berbahaya untuk dilintasi. Selain anak tangganya yang sudah tidak utuh, lantainya pun mulai keropos karena tidak tersentuh perawatan. Hal ini tak terlepas dari belum jelasnya siapa yang bertanggungjawab untuk memelihara salah satu aset daerah itu.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Banjarmasin, Drs H Rusdiansyah yang dikonfirmasi kemarin (15/9), kewenangan pemeliharaan ada pada Dinas Tata Kota.

“Nanti kami cek, saya belum lihat bagaimana kondisi jembatannya sekarang. Tapi kalau memang seperti itu berarti tidak bisa dipakai, secara teknis berbahaya. Nanti di internal kita kaji lagi dan berkoordinasi juga dengan Distako yang berwenang memelihara itu, sedangkan kami hanya pengguna,” ujarnya.

Namun, Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan (Distakorum) Kota Banjarmasin, Drs H Hamdi yang diminta komentarnya justru mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada kejelasan soal siapa yang bertanggungjawab memelihara jembatan penyebarangan tersebut.

“Jembatan itu kan dibangun oleh pihak ketiga, setelahnya tentu pemerintah kota lah yang mengelolanya. Tapi apakah Dinas PU, Dishub, atau Distako belum jelas. Nanti mungkin kita di lingkungan pemkot melakukan pembahasan di intern kita siapa yang bertanggung jawab melakukan perawatan itu,” katanya.

Meski demikian, ia berjanji akan mengecek ke lapangan untuk melihat langsung kondisi jembatan penyeberangan itu sekarang. Pasalnya, ia sendiri mendapat laporan bahwa lantai jembatan mulai keropos.

“Dalam waktu dekat memang belum ada rencana untuk diapa-apakan, tapi setidaknya akan kita cek di lapangan. Setelah itu mungkin akan ada program perbaikan dan kita bicarakan siapa yang bertanggung jawab untuk memeliharanya,” ucapnya.

Di lain pihak, ia berpendapat bahwa keberadaan jembatan penyebarangan ini perlu dipertahankan sebagai alternatif jalan yang aman bagi masyarakat di tengah lalu lintas yang cukup padat di ruas jalan tersebut.

“Memang nampaknya jembatan itu jarang digunakan masyarakat, tapi tidak boleh seperti itu saja. Paling tidak fasilitas itu harus tetap ada sebagai alternatif penyeberangan. Artinya, ada pilihan-pilihan bagi warga kota, yang lebih aman memang harus lewat jembatan. Tentu kalau kita berharap orang menggunakan itu, keamanan dan kenyamanan harus kita perhatikan. Nantilah kita lihat. Memang saya ada dapat informasi sudah keropos lantainya, ini yang perlu dipikirkan ke depan,” ujarnya.

Sementara itu, walau kondisi fisik jembatan sudah tidak layak, namun ia memastikan bahwa konstruksi jembatan masih sangat kokoh. Pemasangan reklame jenis megatron (reklame yang menggunakan layar monitor besar dengan gambar atau tulisan berwarna yang dapat berubah-ubah, terprogram dan difungsikan dengan tenaga listrik) di pagar jembatan pun tidak akan membahayakan pengguna jembatan maupun pengguna jalan yang berlalu-lalang di bawahnya.

Tidak ada komentar: