A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Senin, 13 September 2010

Tarif Parkir Naik Dua Kali Lipat

Gara-gara Pengunjung Membludak

BANJARMASIN - Perilaku konsumtif masyarakat yang semakin menjadi-jadi menjelang lebaran tidak hanya menguntungkan pusat perbelanjaan saja. Namun, membludaknya pengunjung pusat perbelanjaan yang ingin mempersiapkan kebutuhan dalam rangka menyambut hari raya juga membuat pengelola lahan parkir ikut kecipratan banjir rezeki sekali setahun ini. Apalagi, ada pengelola parkir yang sengaja menaikkan tarif hingga dua kali lipat.

Seperti yang terjadi di Pasar Sentra Antasari, Rabu (8/9), tarif parkir kendaraan roda dua yang biasanya hanya Rp 1 ribu tiba-tiba naik menjadi Rp 2 ribu. Hal ini tak pelak membuat sejumlah pengunjung kaget, bahkan ada yang menggerutu.

Nana misalnya, warga Jl A Yani kilometer 7 yang hari itu berencana membeli baju lebaran mengaku agak berat juga ketika diminta membayar Rp 2 ribu oleh petugas parkir.

“Memang tidak seberapa, tapi kok seenaknya begitu,” keluhnya.

Namun, menurut petugas parkir kenaikan ini hanya sementara saja. Usai lebaran, tarif akan kembali normal seperti sebelumnya.

Meski sudah ada peraturan daerah (perda) yang mengatur mengenai tarif parkir, namun penyimpangan-penyimpangan semacam ini masih saja terjadi.

Menaggapi hal ini, Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali F menuding Dinas Perhubungan selaku instansi yang mengelola perparkiran tidak tegas. Pihaknya pun berjanji akan menindaklanjuti permasalahan ini. Setidaknya ada dua opsi yang diajukannya, yakni merevisi perda dan membuat lahan parkir terpadu dengan sistem komputerisasi.

“Kalau memang ke depan harus disesuaikan akan kami tinjau ulang perda itu, paling tidak disesuaikan dengan kondisi daerah dan undang-undang salah satu sektor potensial untuk meningkatkan pendapatan daerah kan dari parkir,” ujarnya.

Menurutnya, penyesuaian tarif lebih baik agar tidak ada lagi tarif parkir yang ilegal sehingga seluruh yang dibayarkan masyarakat benar-benar masuk ke kas daerah.

Selain itu, ia mengaku sudah mengusulkan kepada unsur pimpinan dewan dalam rapat Badan Musyawarah DPRD Kota Banjarmasin agar di Banjarmasin disediakan lahan parkir terpadu dengan sistem komputerisasi sehingga jumlah retribusi yang masuk tidak bisa dimanipulasi.

“Saya minta supaya diujicobakan dulu di titik-titik tertentu. Kalau terbukti dapat meningkatkan PAD akan kita tambah lagi,” katanya.

Ia pun berharap agar walikota yang baru dapat bekerja sama untuk merealisasikan rencana ini sehingga pada APBD Kota Banjarmasin tahun 2011 anggaran untuk mewujudkan parkir terpadu serta sistem komputerisasi tersebut dapat dialokasikan.

Tidak ada komentar: