Karena Dana Pembangunan Berkurang
BANJARMASIN – Target penyelesaian proyek pembangunan RTH Kamboja pada tahun 2011 terancam meleset. Pasalnya, tahun depan Pemerintah Kota Banjarmasin berencana untuk memangkas belanja langsung karena alasan defisit anggaran sehingga dana pembangunan otomatis akan berkurang.
“Kita kurang tahu juga, yang jelas anggaran dipotong sehingga dana pembangunan juga berkurang,” ujar Kabid Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin, Ir Sri Noorhaidawati MS.
Meski pada tahun 2011 pemkot akan tetap mengalokasikan dana sharing, namun angkanya bakal jauh lebih kecil. Jika tahun ini pemkot mampu menganggarkan sampai Rp 2 miliar, maka tahun depan kemungkinan besar nilanya kurang dari Rp 1 miliar.
“Jadi, tahun 2011 mungkin belum selesai semua, mungkin molor ke 2012,” imbuhnya.
Dengan anggaran yang sangat minim, maka pembangunan tentu akan terhambat karena pihaknya harus menerapkan skala prioritas.
“Tahun 2011 kita mungkin pematangan lahan saja dulu. Untuk aksesoris kalau sudah selesai semua pematangan lahan, seperti permainan anak atau sarana olahraga,” terangnya.
Seperti diketahui, pembangunan RTH Kamboja yang memiliki luas 40.327 meter persegi ini membutuhkan dana sebesar Rp 7.169.731.000 dan dibiayai bersama oleh pemerintah pusat dan pemerintah kota. Pembangunan ditargetkan rampung dalam dua tahun anggaran dengan catatan masing-masing pemerintah dapat menganggarkan dana Rp 2 miliar per tahun.
Sementara itu, dari rencana pembangunan yang dibagi menjadi empat zona plus zona parkir, pada tahun 2010 baru dibangun dua zona. Zona A yang digarap oleh pemerintah provinsi dengan dana APBN sudah sampai pada tahap pengurukan tanah pupuk, sedangkan zona B seluas 7 ribu meter persegi yang digarap oleh pemko dengan dana APBD pembangunannya diklaim sudah berjalan 70 persen.
“Kita selesaikan tanah urukan dan tanah pupuk, setelah itu penghijauan,” katanya.
Sedangkan disinggung soal keinginan Walikota Banjarmasin H Muhidin yang ingin mengubah konsep pembangunan RTH Kamboja dari taman menjadi alun-alun, ia tidak berani berkomentar banyak karena terkait dengan masalah kebijakan.
“Untuk sementara kita tidak berani komen dulu, itu masalah kebijakan. Melanjutkan yang ada saja dulu,” ujarnya.
BANJARMASIN – Target penyelesaian proyek pembangunan RTH Kamboja pada tahun 2011 terancam meleset. Pasalnya, tahun depan Pemerintah Kota Banjarmasin berencana untuk memangkas belanja langsung karena alasan defisit anggaran sehingga dana pembangunan otomatis akan berkurang.
“Kita kurang tahu juga, yang jelas anggaran dipotong sehingga dana pembangunan juga berkurang,” ujar Kabid Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin, Ir Sri Noorhaidawati MS.
Meski pada tahun 2011 pemkot akan tetap mengalokasikan dana sharing, namun angkanya bakal jauh lebih kecil. Jika tahun ini pemkot mampu menganggarkan sampai Rp 2 miliar, maka tahun depan kemungkinan besar nilanya kurang dari Rp 1 miliar.
“Jadi, tahun 2011 mungkin belum selesai semua, mungkin molor ke 2012,” imbuhnya.
Dengan anggaran yang sangat minim, maka pembangunan tentu akan terhambat karena pihaknya harus menerapkan skala prioritas.
“Tahun 2011 kita mungkin pematangan lahan saja dulu. Untuk aksesoris kalau sudah selesai semua pematangan lahan, seperti permainan anak atau sarana olahraga,” terangnya.
Seperti diketahui, pembangunan RTH Kamboja yang memiliki luas 40.327 meter persegi ini membutuhkan dana sebesar Rp 7.169.731.000 dan dibiayai bersama oleh pemerintah pusat dan pemerintah kota. Pembangunan ditargetkan rampung dalam dua tahun anggaran dengan catatan masing-masing pemerintah dapat menganggarkan dana Rp 2 miliar per tahun.
Sementara itu, dari rencana pembangunan yang dibagi menjadi empat zona plus zona parkir, pada tahun 2010 baru dibangun dua zona. Zona A yang digarap oleh pemerintah provinsi dengan dana APBN sudah sampai pada tahap pengurukan tanah pupuk, sedangkan zona B seluas 7 ribu meter persegi yang digarap oleh pemko dengan dana APBD pembangunannya diklaim sudah berjalan 70 persen.
“Kita selesaikan tanah urukan dan tanah pupuk, setelah itu penghijauan,” katanya.
Sedangkan disinggung soal keinginan Walikota Banjarmasin H Muhidin yang ingin mengubah konsep pembangunan RTH Kamboja dari taman menjadi alun-alun, ia tidak berani berkomentar banyak karena terkait dengan masalah kebijakan.
“Untuk sementara kita tidak berani komen dulu, itu masalah kebijakan. Melanjutkan yang ada saja dulu,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar