Dapat Bantuan Pusat Rp 250 Juta
BANJARMASIN – Sebanyak sepuluh kelompok usaha bersama (KUBE) di bawah binaan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Banjarmasin mendapat tambahan modal masing-masing Rp 25 juta atau total Rp 250 juta dari pemerintah pusat pada tahun 2010 ini karena dianggap berhasil memanfaatkan bantunan permodalan yang telah diberikan sebelumnya.
“Dari 70 KUBE yang ada, kita pilih 10 yang dianggap berhasil untuk diajukan ke pusat dan mendapat bantuan lagi dari pusat masing-masing Rp 25 juta,” ujar Kepala Dinsosnaker Kota Banjarmasin, Syamsul Rizal kemarin.
Dijelaskannya, semua dana bantuan tersebut akan dikumpulkan dan dijadikan satu sebagai modal untuk mendirikan sebuah lembaga keuangan mikro (LKM).
“Sekarang masih dalam tahap pembentukkan dan dananya sudah dihibahkan kepada masing-masing kelompok. Tempatnya sudah ada di daerah Alalak Tengah, bentunya seperti bank,” katanya .
Pihaknya berharap dana yang ada dapat dimanfaatkan oleh seluruh KUBe untuk pengembangan usaha sehingga tidak perlu lagi meminjam yang di bank.
“Aturan main dan berapa bunga yang dibebankan kepada peminjam nanti akan ditentukan oleh pengurus, yang jelas penanam saham adalah KUBE dan boleh juga pihak lain,” terangnya.
Nantinya, LKM ini akan dijalankan dengan pola yang mirip seperti koperasi dimana ada rapat anggota tahunan, SHU, dan bagi hasil.
BANJARMASIN – Sebanyak sepuluh kelompok usaha bersama (KUBE) di bawah binaan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Banjarmasin mendapat tambahan modal masing-masing Rp 25 juta atau total Rp 250 juta dari pemerintah pusat pada tahun 2010 ini karena dianggap berhasil memanfaatkan bantunan permodalan yang telah diberikan sebelumnya.
“Dari 70 KUBE yang ada, kita pilih 10 yang dianggap berhasil untuk diajukan ke pusat dan mendapat bantuan lagi dari pusat masing-masing Rp 25 juta,” ujar Kepala Dinsosnaker Kota Banjarmasin, Syamsul Rizal kemarin.
Dijelaskannya, semua dana bantuan tersebut akan dikumpulkan dan dijadikan satu sebagai modal untuk mendirikan sebuah lembaga keuangan mikro (LKM).
“Sekarang masih dalam tahap pembentukkan dan dananya sudah dihibahkan kepada masing-masing kelompok. Tempatnya sudah ada di daerah Alalak Tengah, bentunya seperti bank,” katanya .
Pihaknya berharap dana yang ada dapat dimanfaatkan oleh seluruh KUBe untuk pengembangan usaha sehingga tidak perlu lagi meminjam yang di bank.
“Aturan main dan berapa bunga yang dibebankan kepada peminjam nanti akan ditentukan oleh pengurus, yang jelas penanam saham adalah KUBE dan boleh juga pihak lain,” terangnya.
Nantinya, LKM ini akan dijalankan dengan pola yang mirip seperti koperasi dimana ada rapat anggota tahunan, SHU, dan bagi hasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar