BANJARMASIN – Tajamnya sorotan masyarakat terhadap kegiatan kunjungan kerja (kungker) wakil rakyat yang disinyalir hanya menjadi ajang pelesir, ternyata tidak menyurutkan semangat anggota DPRD Kota Banjarmasin untuk menuntaskan agenda kunker yang sudah dijadwalkan sejak awal tahun lalu.
Jika pimpinan DPR RI sudah mengimbau anggotanya untuk menghentikan sementara studi banding keliling dunia karena menuai hujan kritik, maka Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Rusian SE menegaskan bahwa pihaknya akan tetap konsekuen dengan program kerja yang telah dibuat.
“Saya bangga karena masyarakat aktif dalam menanggapi berbagai hal terkait kurang lebihnya pemerintahan, dan itu kita tahu tidak hanya di daerah tapi sampai ke pusat. Kami anggap itu sebagai awal dari langkah ke arah yang lebih baik, tapi kita konsekuen saja dengan apa yang sudah menjadi program dan kewajiban,” ucapnya.
Meski demikian, ia berharap dengan adanya reaksi dari masyarakat, semua pihak dapat memanfaatkan kegiatan kunker dengan sebaik-baiknya, baik dalam rangka peningkatan kapasitas dewan maupun pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda).
“Mengertilah apa yang disebut dengan amanah itu,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, selama bulan Januari-Oktober 2010, kunjungan kerja panitia khusus (pansus) DPRD Kota Banjarmasin dalam rangka studi banding raperda tercatat telah dilakukan sebanyak 19 kali dengan anggaran yang dihabiskan Rp 3. 457.174.800. Sedangkan dari informasi Bagian Perbendaharaan Sekretariat DPRD Kota Banjarmasin, dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini sampai dengan akhir tahun adalah sebesar Rp 4.822.630.000 atau masih tersisa sekitar Rp 1,3 miliar.
Adapun sepanjang tahun 2010 ini, dari target pembuatan 42 peraturan daerah, sudah ada 16 raperda yang diparipurnakan dan 9 raperda masih dalam pembahasan. Pada awal bulan November ini, rencananya ada 7 raperda lagi yang akan diajukan. Sedangkan sisanya akan dikebut pada bulan Desember.
Selain pansus, alat kelengkapan dewan seperti Komisi, Badan Legislasi (Banleg), Badan Kehormatan (BK), dan Badan Musyarawarah (Banmus) juga mendapat jatah kunker, masing-masing Banleg dan BK sekali, sedangkan Komisi dan Banmus dua kali. Seluruh kegiatan ini sudah diselesaikan dengan anggaran Rp 1.703.675.000.
Jika pimpinan DPR RI sudah mengimbau anggotanya untuk menghentikan sementara studi banding keliling dunia karena menuai hujan kritik, maka Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Rusian SE menegaskan bahwa pihaknya akan tetap konsekuen dengan program kerja yang telah dibuat.
“Saya bangga karena masyarakat aktif dalam menanggapi berbagai hal terkait kurang lebihnya pemerintahan, dan itu kita tahu tidak hanya di daerah tapi sampai ke pusat. Kami anggap itu sebagai awal dari langkah ke arah yang lebih baik, tapi kita konsekuen saja dengan apa yang sudah menjadi program dan kewajiban,” ucapnya.
Meski demikian, ia berharap dengan adanya reaksi dari masyarakat, semua pihak dapat memanfaatkan kegiatan kunker dengan sebaik-baiknya, baik dalam rangka peningkatan kapasitas dewan maupun pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda).
“Mengertilah apa yang disebut dengan amanah itu,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, selama bulan Januari-Oktober 2010, kunjungan kerja panitia khusus (pansus) DPRD Kota Banjarmasin dalam rangka studi banding raperda tercatat telah dilakukan sebanyak 19 kali dengan anggaran yang dihabiskan Rp 3. 457.174.800. Sedangkan dari informasi Bagian Perbendaharaan Sekretariat DPRD Kota Banjarmasin, dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini sampai dengan akhir tahun adalah sebesar Rp 4.822.630.000 atau masih tersisa sekitar Rp 1,3 miliar.
Adapun sepanjang tahun 2010 ini, dari target pembuatan 42 peraturan daerah, sudah ada 16 raperda yang diparipurnakan dan 9 raperda masih dalam pembahasan. Pada awal bulan November ini, rencananya ada 7 raperda lagi yang akan diajukan. Sedangkan sisanya akan dikebut pada bulan Desember.
Selain pansus, alat kelengkapan dewan seperti Komisi, Badan Legislasi (Banleg), Badan Kehormatan (BK), dan Badan Musyarawarah (Banmus) juga mendapat jatah kunker, masing-masing Banleg dan BK sekali, sedangkan Komisi dan Banmus dua kali. Seluruh kegiatan ini sudah diselesaikan dengan anggaran Rp 1.703.675.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar