A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Minggu, 05 Desember 2010

Bukan Prioritas Berpeluang Lolos

kibat Pembahasan Anggaran Tergesa-Gesa

BANJARMASIN – Suara sumbang menyeruak pasca penetapan Raperda RAPBD Kalsel 2011 menjadi Perda APBD Kalsel 2011 pada Selasa (23/11). Akibat sempitnya waktu pembahasan, disinyalir telah membuat pemerintah kecolongan dengan lolosnya sejumlah kegiatan yang sebetulnya tidak masuk skala prioritas.
Demikian diungkapkan anggota Komisi III DPRD Kalsel Gusti Perdana Kesuma, kemarin (24/11). Dituturkannya, pembahasan RAPBD Kalsel 2011 hanya berlangsung selama 14 hari, tepatnya pada tanggal 8-23 November 2010 lalu.
Ia menilai waktu pembahasan RAPBD dalam rentang waktu dua minggu adalah tindakan yang sangat tergesa-gesa. Parahnya, masing-masing komisi hanya mendapat jatah empat hari untuk melakukan pembahasan bersama SKPD-SKPD yang menjadi mitra kerjanya.
“Terus terang pembahasan RAPBD 2011 waktunya sangat tergesa-gesa. Anggaran Rp 2,5 triliun hanya dibahas dalam 14 hari, dan komisi hanya diberi waktu 4 hari. Coba bayangkan,” ujarnya.
Gara-gara singkatnya kesempatan melakukan pembahasan, tidak menutup kemungkinan terdapat hal-hal yang belum terkoreksi dengan baik yang lolos. Yang tidak prioritas masuk, padahal seharusnya APBD yang utama adalah untuk kemaslahatan masyarakat.
“Yang namanya Rp 2,5 triliun dibahas dalam 14 hari, saya rasa ada saja,” katanya.
Sayangnya, ia tidak membeberkan secara detil apa saja hal-hal yang bukan prioritas yang masuk dalam APBD Kalsel 2011 tersebut. Meski demikian, pernyataannya itu didasarkan pada pengalamannya dan rekan-rekannya di Komisi III saat melakukan pembahasan RAPBD Kalsel 2011 secara kilat, yakni dalam waktu empat hari saja. Karena tergesa-gesa tadi, maka tidak ada waktu untuk melakukan pembahasan secara lebih intensif.
Sementara itu, kenyataan ini tak dipungkiri juga oleh Wakil Ketua DPRD Kalsel, M Iqbal Yudianoor. Diungkapkannya, singkatnya waktu pembahasan RAPBD Kalsel 2011 disebabkan karena adanya penyelenggaraan Pemilukada. Namun, ia berjanji hal yang sama tidak akan terulang lagi ke depannya.
“Kemarin memang terlalu cepat, kondisinya juga karena Pemilukada. Tahun depan tidak akan seperti itu lagi,” ucapnya.

Tidak ada komentar: