A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Rabu, 30 Maret 2011

Akses Kredit UMKM Masih Rendah

BANJARMASIN - Masih rendahnya akses pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kalimantan Selatan terhadap pembiayaan atau kredit perbankan merupakan persoalan yang harus segera diatasi bersama.

Direktur Regional Bank Indonesia Wilayah Kalimantan, Khairil Anwar melalui siaran persnya menyatakan, sebenarnya jumlah kredit yang digelontorkan perbankan Kalsel untuk UMKM cukup besar. Sampai Februari 2011 saja, angkanya sudah mencapai Rp10,93 triliun atau 68 persen dari total kredit sebesar Rp17,22 triliun.

Namun demikian, masih cukup banyak keluhan masyarakat mengenai sulitnya memperoleh kredit atau pembiayaan perbankan.

“Penyebab utama adalah masalah klasik, yakni ketersediaan dan legalitas jaminan atau agunan. Selain itu, juga minimnya pengetahuan pelaku usaha mengenai manajemen dan administrasi keuangan. Disamping itu, jaringan kantor dan infrastruktur perbankan lebih banyak terpusat di wilayah perkotaan sehingga menyebabkan sulitnya akses pelaku usaha di daerah,” ujarnya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, BI Banjarmasin pun akan mengambil langkah-langkah seperti pembentukan perusahaan penjamin kredit daerah (PPKD), mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan bersama Pemerintah Provinsi Kalsel akan memperkuat dan meningkatkan peran Lembaga Pengembangan Pendamping Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LP2UMKM).

“Melalui KUR, kendala ketersediaan agunan diharapkan dapat diminimalisir. Penyaluran KUR di Kalsel hingga akhir 2010 mencapai Rp388 miliar. Ekspansi KUR di Kalsel cukup pesat, terlihat dari laju pertumbuhan KUR 2010 yang mencapai 32,16% dengan jumlah debitur sekitar 77 ribu pelaku usaha,” tuturnya.

Sementara itu, peran LP2UMKM dinilai sangat strategis untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM. Pihaknya pun meminta agar para Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) di berbagai kabupaten yang telah dilatih oleh LP2UMKM Kalsel diarahkan untuk melakukan tugas-tugas pendampingan UMKM di kabupaten dan kota, termasuk pendampingan pada saat menyusun proposal kredit, menghubungkan ke bank dan melakukan monitoring sejak saat pencairan kredit hingga pelunasan kredit sesuai jangka waktu yang diperjanjikan.

“Sampai tahun 2010, LP2UMKM Kalsel telah melatih sebanyak 294 KKMB di seluruh kabupaten dan kota. Penguatan terhadap LP2UMKM ini mencakup aspek manajemen, peningkatan kinerja , serta koordinasi dengan perbankan dan pemerintah kabupaten dan kota di Kalsel,” tandasnya.

Tidak ada komentar: