BANJARMASIN – Rencana relokasi penduduk yang bermukim di sekitar areal Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, hingga kini belum jelas kelanjutannya. Padahal, relokasi dibutuhkan untuk menunjang pengembangan sarana pelabuhan yang menjadi salah satu andalan daerah dalam menunjang perekonomian, terutama kaitannya dengan kelancaran arus barang dan jasa.
General Manager PT Pelindo III Cabang Banjarmasin, Gatot Suprijono mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Banjarmasin mengenai permasalahan ini. Namun, sampai sekarang belum ada tindak lanjut yang kongkret.
“Itu sudah dibicarakan dengan walikota yang lama. Saya akan tukar guling dengan Martapura Lama, tapi dengan syarat yang di sini dibebaskan dulu. Baru saya mau,” ujarnya.
Dituturkannya, dari pembicaraan terakhir dengan walikota, pihak pemko ingin membebaskan lahan yang berseberangan dengan terminal penumpang. Di kawasan tersebut, terdapat sedikitnya 266 kepala keluarga. Pemko berniat untuk merelokasi mereka ke kawasan Basirih dan pemko akan membangunkan rumah susun (rusun) untuk warga yang terkena penggusuran ini.
“Informasinya ada lahan satu hektar. Sudah nego, tapi belum deal harganya. Kalau sudah deal, rusun akan dibangun dan orang-orangnya akan dipindah. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” tambahnya.
Menurutnya, kawasan-kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan usaha memang sebaiknya tidak dicampuradukkan dengan pemukiman.
“Kalau kita mau mengembangkan suatu lokasi yang kaitannya dengan ekonomi rakyat, malah kurang menguntungkan kalau dicampur aduk. Lokasi-lokasi yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan usaha, lebih baik untuk usaha saja,” katanya.
Sementara itu, jika lahan di seberang terminal penumpang tersebut sudah berhasil dibebaskan, pihaknya berencana untuk menyulapnya menjadi depo penumpukkan peti kemas.
Pelindo III sendiri dalam beberapa tahun terakhir terus melakukan pembenahan terhadap sarana dan prasarana Pelabuhan Trisakti, seperti pengembangan terminal peti kemas untuk meningkatkan kapasitas pelayanan terhadap kapal-kapal peti kemas dan sebagai solusi atas tantangan perkembangan arus kapal yang semakin tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar