A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Rabu, 02 Maret 2011

Menyulap Rongsokan Jadi Rupiah

Sempat Diterjang Krisis, Sekarang Sudah Normal

Barang-barang bekas ternyata bisa membawa berkah. Pasalnya, rongsokan yang sekilas nampak tidak berguna ini dapat disulap menjadi lembaran-lembaran rupiah.


NAZAT FITRIAH, Banjarmasin


H Tajuddin Noor nampak sibuk memencet kalkulator untuk menghitung harga beberapa kilo besi tua yang baru saja masuk ke tempatnya. Di sekitarnya, rangka sepeda, patahan badan kapal, mesin-mesin bekas, dan barang rongsokan lainnya berserakan. Sementara beberapa orang juga terlihat sibuk memindahkan barang bekas yang menumpuk di halaman ke dalam sebuah bak mobil pick up.


H Tajuddin Noor hanyalah satu dari sekian banyak warga Jl Kuin Selatan yang mendapat penghidupan dari bisnis jual beli barang bekas. Entah sejak kapan Jl Kuin Selatan menjadi sentra penjualan barang-barang bekas di Banjarmasin. Yang jelas, bisnis ini telah menggerakan ekonomi masyarakat setempat selama puluhan tahun dan memberikan hasil yang cukup lumayan untuk memenuhi nafkah keluarga.


“Sudah hampir enam tahun saya menggeluti bisnis jual beli besi-besi tua. Ide ini saya dapat waktu bisnis kayu yang saya jalankan sebelumnya mulai surut,” ujar laki-laki yang sudah berbisnis sejak masih bujangan hingga sekarang rambutnya ditumbuhi uban itu kepada Radar Banjarmasin, Senin (28/2).


Dari para pemasoknya yang kebanyakan merupakan perusahaan pertambangan batubara yang berada di Batulicin, Rantau, dan Binuang serta daerah-daerah di Kalimantan Tengah seperti Muara Teweh dan Sampit, ia membeli besi-besi tua itu dengan harga Rp 3.800 per kilogram untuk besi-besi tebal dan lebih murah lagi untuk yang tipis.


Sedangkan ke pabrik-pabrik pengolahan besi di Surabaya dan Jakarta yang dipasoknya, ia bisa menjual barang yang sama dengan harga Rp 4.100 per kilogram. Saat ditanya berapa rupiah yang biasanya dihasilkannya dari mengumpulkan besi tua itu, ia mengaku angkanya tidak bisa dipastikan. Namun, kalau beruntung dalam sehari ia bisa meraup hingga Rp 5 juta.


“Tapi pernah juga penjualan anjlok. Itu waktu krisis global kemarin. Alhamdulillah sekarang sudah mulai normal lagi,” katanya.


Sementara itu, Husaini (35), warga Jl Kuin Selatan lainnya juga ikut merasakan manisnya bisnis barang-barang bekas. Meski juga melayani jual beli besi tua, namun ia lebih fokus menjadi pengepul barang-barang bekas seperti plastik, seng, dan kardus yang didapatnya dari para pemulung. Ia mengaku baru tiga tahun belakangan ini menyeriusi bisnis ini.


“Saya melihat halaman rumah yang cukup luas, jadi kenapa tidak mencoba membuka usaha sendiri? Hasilnya lumayanlah, bisa untuk hidup seperti orang-orang,” cetusnya seraya tersenyum.


Untuk plastik dan seng, ia biasanya membeli dengan harga Rp 1.800 per kilogram, sedangkan kardus Rp 1.300 kilogram. Sementara saat dijual kembali ke pabrik-pabrik yang akan mendaur ulang barang-barang bekas tersebut, rata-rata ia hanya mengambil keuntungan Rp 200 per kilogram. Ditanya berapa omset bisnisnya sekarang, ia mengatakan tak pernah menghitung. Yang jelas, per dua minggu ia sanggup mengeruk keuntungan sampai Rp 5,5 juta.


“Kalau pas dijual kembali harganya kebetulan naik, untungnya banyak. Tapi kalau kebetulan dari pabrik menurunkan harga, ya rugi,” katanya.

5 komentar:

Unknown mengatakan...

Seng bekas selembarnya brp..

admin mengatakan...

coba ya jalan-jalan ke kuin, tanya langsung sama pa hajinya ;p

poe2monyet mengatakan...

Kuin nya di mana?

Unknown mengatakan...

Asalamualaykum pa haji harga besi campur ( bongkaran cruiser wan alat) wahini berapa ditunggu habarnya 085348009220

Pelebur Kertas Bekas mengatakan...

Sementara itu, Husaini (35), warga Jl Kuin Selatan lainnya juga ikut merasakan manisnya bisnis barang-barang bekas. Meski juga melayani jual beli besi tua, namun ia lebih fokus menjadi pengepul barang-barang bekas seperti plastik, seng, dan kardus yang didapatnya dari para pemulung. Ia mengaku baru tiga tahun belakangan ini menyeriusi bisnis iniJasa Penulis Artikel Pengepul Kertas Bekas