BANJARMASIN – Biro perjalanan umrah dibuat sport jantung akhir-akhir ini. Pasalnya, banyak yang mengalami kendala untuk mendapatkan visa di Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Bahkan, ada yang sampai memundurkan waktu keberangkatan karena dokumen penting yang menjadi kunci masuk ke sebuah negara itu tidak kunjung keluar.
Hal ini seperti yang dialami salah satu biro perjalanan umrah di Banjarmasin, Kaltrabu Indah. Pimpinan Kaltrabu Indah, Marwiyah F mengungkapkan, sejak Februari sampai awal Maret 2011, sedikitnya ada tiga kali jadwal keberangkatan yang molor akibat visa yang terlambat keluar.
“Saya tidak tahu persis apa sebabnya, barangkali karena permintaan visa yang menumpuk di kedutaan sehingga prosesnya agak lama,” ujarnya.
Padahal, menurutnya visa sudah diurus jauh-jauh hari. Tak pelak, pihaknya pun terpaksa menanggung kerugian yang cukup besar karena harus menanggung biaya akomodasi seluruh jamaah selama tertahan di Jakarta. Selain itu, protes dari para jamaah juga mengalir deras meski keberangkatan tidak sampai batal.
“Wah, kami diprotes habis-habisan. Tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin, bahkan sudah menghubungi semua pihak yang bisa membantu,” katanya.
Dari informasi yang didapat, dalam sebulan terakhir, permintaan visa di Kedubes Arab Saudi memang meningkat tajam. Bahkan, masih ada ribuan pemohon yang harus mengantre giliran. Untuk visa umrah, sama seperti haji, Pemerintah Arab Saudi juga memberlakukan kuota tertentu.
Yang menjadi masalah, pembukaan waktu pelaksanaan umrah dan pelayanan visa umrah setiap tahunnya selalu tidak jelas sehingga merepotkan travel.
Selain terkendala dalam mendapatkan visa, travel kini juga dipusingkan oleh kenaikan biaya pengurusan visa yang sangat drastis, dari awalnya USD 30 menjadi USD 120-200. Imbasnya, biaya umrah pun terpaksa dinaikkan.
Hal ini seperti yang dialami salah satu biro perjalanan umrah di Banjarmasin, Kaltrabu Indah. Pimpinan Kaltrabu Indah, Marwiyah F mengungkapkan, sejak Februari sampai awal Maret 2011, sedikitnya ada tiga kali jadwal keberangkatan yang molor akibat visa yang terlambat keluar.
“Saya tidak tahu persis apa sebabnya, barangkali karena permintaan visa yang menumpuk di kedutaan sehingga prosesnya agak lama,” ujarnya.
Padahal, menurutnya visa sudah diurus jauh-jauh hari. Tak pelak, pihaknya pun terpaksa menanggung kerugian yang cukup besar karena harus menanggung biaya akomodasi seluruh jamaah selama tertahan di Jakarta. Selain itu, protes dari para jamaah juga mengalir deras meski keberangkatan tidak sampai batal.
“Wah, kami diprotes habis-habisan. Tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin, bahkan sudah menghubungi semua pihak yang bisa membantu,” katanya.
Dari informasi yang didapat, dalam sebulan terakhir, permintaan visa di Kedubes Arab Saudi memang meningkat tajam. Bahkan, masih ada ribuan pemohon yang harus mengantre giliran. Untuk visa umrah, sama seperti haji, Pemerintah Arab Saudi juga memberlakukan kuota tertentu.
Yang menjadi masalah, pembukaan waktu pelaksanaan umrah dan pelayanan visa umrah setiap tahunnya selalu tidak jelas sehingga merepotkan travel.
Selain terkendala dalam mendapatkan visa, travel kini juga dipusingkan oleh kenaikan biaya pengurusan visa yang sangat drastis, dari awalnya USD 30 menjadi USD 120-200. Imbasnya, biaya umrah pun terpaksa dinaikkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar