A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Kamis, 21 April 2011

Daerah Tambang Sasaran Empuk Kredit Korporasi

BANJARMASIN – Besarnya potensi tambang dan properti di Kalimantan Selatan, menjadikan daerah ini ibarat sasaran empuk bagi kalangan perbankan untuk menanamkan investasi. Seperti yang dilakoni Bank Bukopin, yang kini tengah gencar membidik sejumlah kerjasama pembiayaan di kedua sektor tersebut di Kalsel.

“Pekan depan kami ada realisasi pembiayaan subkontraktor transportasi Arutmin. Dari suatu grup usaha besar di Jakarta, yang dapat kontraknya si sub dari Artumin. Karena masih satu link, dan si kontraktor utamanya tadi mau menempatkan penerimaannya di Bank Bukopin, kami bersedia membiayai,” ujar Kepala Divisi Kredit Komersial Bank Bukopin Pusat, Saidi Mulya Lubis saat berada di Banjarmasin beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, penyaluran kredit korporasi semacam ini dari Bank Bukopin lebih banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat dan Bali. Khusus di sektor properti, Bank Bukopin juga lebih fokus pada spesifik kota, yaitu Jakarta, Bandung, Bali, dan Surabaya. Namun, saat ini pihaknya melihat banyak daerah di luar daerah tadi yang punya potensi, terutama daerah tambang.

“Yang kami amati adalah daerah tambang, seperti Kalsel dan Sumsel,” katanya.

Di sektor properti, Bank Bukopin kini juga tengah dalam proses penjajakan rencana pembiayaan pembangunan sebuah hotel di Banjarmasin. Jika kesepatan tercapai, maka ini akan menjadi realisasi kredit korporasi Bank Bukopin yang pertama di sektor properti di Kalsel.

“Kami sekarang sedang menjajaki rencana pembiayaan pembangunan hotel di Banjarmasin. Saya tidak bisa sebutkan nama, tapi ini hotel lama yang mau direnovasi. Mudah-mudahan berjalan, jumlahnya mungkin sama seperti investasi di hotel lainnya,” ungkapnya.

Dituturkannya, dewasa ini ekonomi Indonesia bergerak dinamis sehingga mendorong industri hotel tumbuh subur. Dan meski Banjarmasin bukan kota wisata, namun tingkat okupansi hotel di kota seribu sungai cukup tinggi, yakni mencapai 70 persen.

“Ciri kota bisnis itu kalau weekend kosong. Tapi di Banjarmasin, itu tidak berlaku karena orang-orang dari kabupaten atau provinsi tetangga ramai-ramai ke Banjarmasin saat weekend,” tukasnya.

Hingga triwulan pertama 2011, total kredit korporasi yang telah disalurkan Bank Bukopin di Kalsel sudah mencapai sekitar Rp 400 miliar, belum termasuk kredit baru dan akumulasi kredit sebelumnya.

Sementara itu, meski Bank Bukopin makin ekspansif menggarap kredit korporasi, namun sebagai bank ritel dan koperasi, ia menegaskan bahwa penyaluran kredit korporasi tetap dibatasi.

“Tidak akan menjadi yang terbesar, porsinya dipertahankan di 35 persen. Kalau dalam rupiah sekarang totalnya ada Rp 8 triliun,” tandasnya.

Tidak ada komentar: