A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Kamis, 21 April 2011

Mandiri Fokus Transaksional Banking

BANJARMASIN – Kalangan dunia usaha menjadi pangsa pasar utama yang akan dibidik oleh Bank Mandiri Banjarmasin pada tahun 2011. Bak kata pepatah sekali mendayung dua pulau terlampaui, strategi ini juga sangat efektif untuk menggenjot peningkatan jumlah nasabah.

Vice President Area Manager Bank Mandiri Banjarmasin, M Kemal Taufik mengungkapkan, nasabah yang bertransaksi untuk kepentingan bisnis melalui bank atau transaksional banking akan menjadi fokus perhatian pada tahun ini. “Semua sektor usaha di Kalsel akan kita garap, baik retail dan lain-lain,” katanya.

Adapun kriteria khusus dari segmen pelaku usaha yang menjadi target tersebut adalah yang dinilai memiliki value chance, utamanya yang mempunyai jaringan luas, semisal distributor atau agen utama.

“Pada distributor atau agen utama ini kan pasti bertransaksi dengan semua subdealer yang ada di bawahnya, nah itu yang kita garap,” jelasnya. Tentu saja, antara nasabah dengan para mitranya ini harus sama-sama memiliki rekening di Bank Mandiri guna memudahkan jalannya transaksi, seperti melalui SMS, internet, maupun ATM.

“Saat nasabah harus membayar kepada pihak lain, pihak lain itu juga harus nasabah Bank Mandiri supaya transaksinya gampang. Nanti transfer tinggal pakai internet banking, SMS bangking, atau ATM. Kalau mitra atau rekanannya di bank lain, tentu susah karena harus kliring dan sebagainya. Jadi, mitra nasabah kita juga harus bertransaksi di Bank Mandiri,” tukasnya.

Strategi ini, lanjutnya, kaitannya juga dengan upaya menambah nasabah baru, khususnya dengan segmen transaksional banking tadi. “Indikatornya tentu dilihat dari seberapa banyak si induk ini punya jaringan dan kita kuasai. Misalnya dari suatu agen utama, di bawahnya pasti ada agen, sub agen, pengecer, sampai ke konsumen,” ungkapnya.

Namun demikian, ia enggan membeberkan ketika disinggung seputar target-target riil seperti tingkat pertumbuhan nasabah baru maupun target nilai transaksi yang ingin dibukukan. “Tidak bisa pakai angka, pokoknya sebanyak-banyaknya,” jawabnya singkat.

Tidak ada komentar: