A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Minggu, 10 April 2011

Raskin Kemasan 50 Kilogram Tuai Protes

Bulog : Kami Hanya Menyalurkan Sesuai Persedian

BANJARMASIN – Perubahan kemasan raskin yang disalurkan oleh Bulog ke kelurahan untuk alokasi bulan Maret 2011 yang sebelumnya dalam kemasan 15 kilogram menjadi 50 kilogram, menuai protes dari para lurah di Banjarmasin. Hal ini dianggap memberatkan karena pihak kelurahan harus membagi lagi jatah raskin tersebut sebelum disalurkan kepada warga.

Ketua Forum Lurah Banjarmasin Selatan, Wahidin mengungkapkan, pihaknya telah melayangkan keberatan tersebut kepada Bagian Kesra Pemko Banjarmasin. Pihaknya sendiri beralasan, pola baru itu akan menyulitkan dalam proses distribusi dan pengawasan.

“Pasti akan terjadi tidak tepat jumlah karena susut di perjalanan dalam proses pembagian. Selain itu, kami mungkin juga memerlukan tenaga ekstra,” ujarnya.

Lurah Basirih Selatan Kecamatan Banjarmasin Barat, Tasrifin Noor menambahkan, dalam buku pedoman distribusi raskin sendiri sudah disebutkan bahwa jatah per rumah tangga sasaran (RTS) sebesar 15 kilogram dengan harga Rp 1.600 per kilogram disalurkan di titik distribusi di kelurahan-kelurahan. Menurutnya, ini berarti bahwa raskin yang disalurkan ke kelurahan dari gudang Bulog sudah harus dalam ukuran 15 kilogram.

“Jadi, bukan kelurahan yang harus mengerjakan tugas pembagian itu,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Bulog Divre Kalsel, Isang Anshari melalui Kepala Bidang Pelayanan Publik, Syaifuddin yang dikonfirmasi kemarin mengatakan pihaknya hanya melayani sesuai dengan persediaan beras yang ada di gudang. Sedangkan persediaan yang ada memang hanya dalam kemasan 50 kilogram.

“Ketika beras yang kita miliki mempunyai kemasan 15 kilogram, kita salurkan. Tapi ketika kemasan 15 kilogram tidak ada, kita harus melakukan penyaluran sesuai kemasan yang ada di gudang. Kebetulan yang ada kemasan 50 kilogram,” terangnya.

Ia juga mengatakan, di kabupaten dan kota lain sejauh ini tidak ada masalah dengan kemasan 50 kilogram.

“Kalau alasannya perlu distribusi dan pengawasan lebih, mereka kan punya dana pendamping,” katanya.

Meski demikian, ditegaskannya bahwa Bulog tidak akan memaksa masyarakat yang menolak kemasan 50 kilogram dan tetap akan melayani sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat.

“Kami sedang dalam proses pengadaan, jadi kami minta harus sabar. Kemarin (Kamis, red) kita sudah mulai salurkan lagi dengan kemasan 15 kilogram,” tandasnya.

Tidak ada komentar: