BANJARMASIN – Dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh Bank Kalseldari tahun ke tahun terus menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Kepala Divisi Dana dan Jasa Bank Kalsel, Supian Noor mengungkapkan, hingga bulan Maret 2011, total simpanan yang terkumpul melalui simpanan berjangka melejit 104 persen dari posisi pada bulan Maret 2010, sedangkan simpanan berbentuk tabungan mencatat kenaikan sekitar 41 persen
“Kedua komponen ini pertumbuhannya memang cukup tinggi,” ujarnya.
Namun, untuk giro, diakuinya mengalami sedikit penurunan, terutama giro pemerintah. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2010 lalu, maka giro yang mengendap pada bulan Maret 2011 merosot sekitar 12 persen dari Rp 3 triliun menjadi Rp 2,65 triliun.
“Ini ada positifnya, berarti pemerintah semakin banyak mendayagunakan dana yang dimilikinya. Bagi kami, sebenarnya penurunan ini merupakan peralihan saja. Kalau semula dananya di pemda, kemudian didayagunakan dalam bentuk proyek, sehingga beralih ke masyarakat,” tuturnya.
Diungkapkannya, Bank Kalsel sendiri menargetkan dana pihak ketiga (DPK) yang terhimpun pada pengujung tahun nanti bisa finish pada posisi Rp 3,7 triliun, yang terdiri dari Rp1,05 triliun untuk tabungan, Rp 1,1 triliun untuk simpanan berjangka, dan sisanya giro.
“Kita optimis beberapa target bisa terpenuhi. Tapi yang namanya dana, hari ini bisa masuk, esok bisa keluar. Dana ini yang coba kita pertahankan dalam persaingan, biasanya di akhir tahun persaingan makin kuat karena kinerja bank dilihat dari posisi akhir tahunnya,” terangnya.
Sementara itu, modal yang dimiliki Bank Kalsel saat ini tercatat sekitar Rp 600 miliar, baik yang berasal dari modal disetor serta dana cadangan yang dipupuk dari laba. Hingga akhir tahun 2010, modal disetor yang bersumber dari seluruh pemerintah kabupaten dan kota sudah mencapai Rp 309 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar