A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Jumat, 27 Mei 2011

BPR-Bank Kalsel Bentuk Apex Bank

Agar BPR Mampu Bersaing

BANJARMASIN – Bank Kalsel didapuk sebagai Apex Bank atau bank induk bagi seluruh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di seluruh Kalimantan Selatan. Penandatanganan kerjasama rencananya akan dilakukan pada bulan Juni mendatang. Meski demikian, Bank Kalsel sendiri sebetulnya telah lama melakukan pembinaan bagi BPR. Dengan adanya penandatanganan nanti, kerjasama keduanya pun akan lebih kuat lagi.

Ketua DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Kalsel, Nirboyo Ismuarto, kemarin mengatakan, seperti di daerah lain, pembentukkan Apex Bank ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memperkuat posisi BPR di Kalsel.

"Oleh Bank Indonesia, disarankan agar bank induk adalah bank daerah," ujarnya.

Dari 23 BPR yang ada di Kalsel saat ini, sambungnya, secara umum kondisinya cukup sehat. Dari data Bank Indonesia, BPR di Kalsel mencatat kinerja yang cukup baik dimana pada tahun 2010 lalu jumlah kredit kredit yang disalurkan mencapai Rp264 miliar atau naik 26,1 persen dibanding 2009 yang hanya Rp175 miliar. Selain itu, aset bank juga meningkat dari Rp272 miliar pada 2009 menjadi Rp349 miliar pada 2010 atau naik 28,31 persen. Demikian pula dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 14,29 persen dari Rp168 miliar menjadi Rp175 miliar.

Hanya saja dengan kemampuan yang ada sekarang, menurutnya sangat sulit untuk bisa bersaing. Dengan dibentuknya Apex Bank, diharapkan kendala yang selama ini dihadapi BPR untuk bersaing dengan bank umum sedikit demi sedikit dapat teratasi, seperti minimnya fitur serta keterbatasan permodalan. Sebagai bank induk, Bank Kalsel antara lain berkewajiban untuk memberikan bantuan likuiditas serta bimbingan manajerial dan pengembangan inovasi produk sehingga kualitas kinerja BPR terus meningkat.

“Persaingan dengan bank umum semakin ketat, bahkan layanan mereka sudah sampai ke pelosok. Ini membuat BPR makin terpojok, sehingga kita harus membuat strategi agar bisa maju, seperti jemput bola dan meningkatkan fitur-fitur,” katanya.

Pada tahap awal, jelasnya, setiap BPR yang menjadi anggota Apex Bank harus menyetorkan simpanan wajib dengan nominal tertentu kepada Bank Bank Kalsel. Di samping itu, Bank Kalsel sendiri juga akan ikut menanamkan modalnya. Selanjutnya, dana yang terkumpul akan disalurkan kembali bagi BPR yang membutuhkan.

“Dananya dari kita sendiri yang disetorkan ke Apex Bank, ditambah dana dari Bank Kalsel. Kalau ada BPR yang membutuhkan bantuan dana, akan kita salurkan,” tuturnya.

Pada tahap berikutnya, kerjasama akan lebih ditingkatkan ke arah inovasi produk dan penerapan teknologi informasi.

“Dari segi fitur, kita jelas belum bisa menyaingi bank umum, contohnya ATM,” katanya.

Tidak ada komentar: