A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Selasa, 17 Mei 2011

Ongkos Transport Cina-Jakarta Lebih Murah

Daripada Kalimantan-Jakarta

BANJARMASIN – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) berkomitmen untuk mendorong pengembangan usaha berbasis potensi daerah. Ketua Bidang Pemberdayaan Daerah Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Priamanaya saat berada di Banjarmasin, Kamis (12/5), mengatakan, masih banyak potensi ekonomi daerah yang belum diolah dan dibangun secara optimal.

“Dengan terangkatnya potensi ekonomi daerah, diharapkan pembangunan di daerah akan merata,” ujarnya.

Namun, rencana itu nampaknya tidak akan berjalan mulus karena ada beberapa kendala serius yang harus dihadapi, terutama terkait masalah infrastruktur. Harus diakui, pembangunan infrastruktur di beberapa daerah di luar Pulau Jawa, khususnya di kawasan Indonesia Timur masih jauh tertinggal.

“Pembangunan pusat-pusat perdagangan, pembangkit listrik, dan transportasi antardaerah, sangat memerlukan perhatian, apalagi di kawasan Indonesia timur,” ucap bos pusat grosir Tanah Abang Jakarta itu.

Minimnya infrastruktur, lanjutnya, akan membuat ongkos produksi menjadi tinggi. Hal ini tentu berdampak negatif terhadap industri di dalam negeri karena mereka akan sulit bersaing dengan produk impor yang lebih murah, utamanya dari Cina.

“Biaya pengiriman barang dari Cina ke Jakarta lebih murah daripada dari Kalimatan ke Jakarta. Soalnya di Cina tinggal kirim dari port ke port, sedangkan di Kalimantan alurnya lebih panjang,” katanya.

Dengan adanya dukungan infrastruktur yang baik, transportasi barang akan lebih efisien sehingga fenomena ekonomi biaya tinggi tidak terjadi lagi.

Selain masalah infrastruktur, dukungan pemerintah terhadap produksi dalam negeri juga sangat penting. Menurutnya, pemerintah mestinya memberikan proteksi terhadap produksi dalam negeri agar bisa menghasilkan barang dengan harga yang kompetitif.

“Kita tidak bisa menghindari gempuran produk impor. Yang paling penting adalah kita harus siap. Produk kita jauh lebih berkualitas kok, tapi harganya tidak kompetitif,” tandasnya.

Tidak ada komentar: