A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Selasa, 17 Mei 2011

Diproyeksikan Jadi Pelabuhan Samudera

BANJARMASIN – Meski realisasi pembangunan pelabuhan pertanian di Desa Swarangan Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut (Tala) masih dalam tahap awal, namun pemerintah daerah setempat sudah berangan-angan untuk menjadikan pelabuhan tersebut sebagai pelabuhan samudera yang melayani arus barang ekspor impor.

Bupati Tala, Adriansyah yang ditemui saat berada di Banjarmasin usai menghadiri acara penutupan Musabaqah Qira’atul Kutub (MQK) di Banjarbaru kemarin mengatakan, konsep pelabuhan pertanian ini ke depan diupayakan agar kapal-kapal besar bisa sandar.

“Kawasan pelabuhan itu akan dijadikan kawasan ekonomi khusus dan menjadi cikal bakal lahirnya sebuah pelabuhan besar,” ujarnya.

Seperti diketahui, sejak akhir tahun 2010 lalu, Pemkab Tala melakukan pembangunan pelabuhan pertanian guna mendukung potensi pertanian yang ada di daerah tersebut. Hampir 70 persen penduduk Tala berprofesi sebagai petani, dengan komoditas unggulan seperti kelapa sawit yang luas lahannya mencapai 87 ribu hektar, padi dengan produksi 190 ribu ton pertahun, jagung sekitar 90 ribu ton pertahun, serta peternakan sapi yang menyuplai hampir 40 persen kebutuhan Kalsel.

“Potensi yang besar ini harus didukung dengan infrastruktur yang baik, salah satunya yang mendesak adalah pelabuhan pertanian,” katanya.

Ketersediaan infrastruktur yang menunjang, lanjutnya, sangat penting untuk menekan biaya operasional. Jika biaya operasional tinggi, maka harga barang yang diproduksi otomatis akan menjadi mahal. Selain itu, keberadaan pelabuhan pertanian ini juga penting untuk menjamin pasokan pupuk.

“Dengan adanya pelabuhan pertanian ini, jarak ke laut tinggal 500 meter saja sehingga kapal-kapal dengan muatan 7-8 ribu ton bisa sandar,” tambahnya.

Pelabuhan pertanian ini sendiri akan dijadikan kawasan ekonomi khusus. Pemkab Tala telah menyiapkan lahan dengan luas tak kurang dari 6.300 hektar dan bebas dari pemukiman. Sebagai kawasan khusus, maka di area pelabuhan tak boleh dibangun selain fasilitas yang akan mendukung aktivitas pelabuhan.

“Selain pelabuhan, lahan itu juga kami siapkan untuk pembangunan pabrik dan perkantoran,” jelasnya.

Saat ini, realisasi pembangunan pelabuhan pertanian ini masih dalam tahap pembuatan jeti dan pemajangan tiang-tiang pancang.

Tidak ada komentar: