BANJARMASIN
– Tunggakan dana bagi hasil Pemerintah
Provinsi Kalsel kepada pemerintah kabupaten dan kota mencapai Rp 269 miliar.
Pada tahun 2012, pemprov berjanji bakal melunasi seluruh tunggakan tersebut.
Seperti
diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Muchlis Gafuri, tahun depan pemprov
berkomitmen untuk menyelesaikan masalah tunggakan dana bagi hasil yang berasal
dari pajak dan bukan pajak kepada seluruh pemerintah kabupaten dan kota.
“Tunggakan ini muncul karena bagi hasil untuk
penerimaan bulan Desember masuk ke tahun berikutnya. Sekarang angkanya mencapai
Rp 269 miliar, tanpa disadari itu sebenarnya,” ujarnya disela kegiatan seminar
pembentukkan lembaga penjamin kredit daerah di Kantor Bank Indonesia
Banjarmasin, kemarin.
Ditambah
dengan dana bagi hasil tahun 2012 yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 700
miliar, maka total dana bagi hasil yang harus dibayarkan Pemprov Kalsel pada tahun
depan mencapai sekitar Rp 900 miliar. Angka tersebut muncul dari hasil
perhitungan tim anggaran, salah satunya dengan melihat pertumbuhan ekonomi
Kalsel.
“Saya bilang
ke Gubernur, tahun depan tunggakan ini dibayar saja semuanya. Tahun ini sudah
kita anggarkan sebagian di APBD Perubahan sekitar Rp 45 miliar, sisanya Rp 220
miliar lebih harus dibayar di 2012,” tegasnya.
Ia mengatakan,
angka Rp 900 miliar ini setidaknya akan menyedot sepertiga dari APBD Kalsel
2012 yang diperkirakan sebesar Rp 2,7 triliun. Hal ini pula yang menyebabkan
pemprov memangkas anggaran untuk SKPD.
Sementara itu, dengan adanya dana segar yang
jumlahnya cukup besar ini, Muchlis mewanti-wanti agar pemerintah kabupaten dan
kota tidak lagi mengeluhkan kekurangan anggaran untuk menjalankan tugas-tugas
yang menjadi kewenangannya, misalnya menggerakkan ekonomi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat atau untuk perbaikan sekolah yang mengalami
kerusakan.
“Karena
seperti saya bilang, anggaran untuk kabupaten kota tahun depan tidak ada lagi
yang tidak sampai. Besarnya sudah maksimal,” tukasnya.
Khusus untuk
perbaikan sekolah, dijelaskannya bawah pemprov akan fokus pada pendidikan
menengah. Diharapkan, pemerintah kabupaten dan kota yang mengambil tanggung
jawab untuk perbaikan bangunan sekolah SD dan SMP yang ada di daerahnya
masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar