BANJARMASIN –
Meski Idulfitri telah cukup lama berlalu, namun geliat bisnis di Kota
Banjarmasin nampaknya masih terbawa suasana libur Lebaran. Banyak aktivitas
ekonomi yang sampai saat ini belum kembali normal, salah satunya adalah bisnis
air minum dalam kemasan (AMDK).
Seperti diungkapkan Ketua Asosiasi Perusahaan AMDK Indonesia
(Aspadin) Kalsel Yoyo Efendi, umumnya perusahaan AMDK yang ada di Kalsel baru
mulai beroperasi lagi pada pekan ini setelah meliburkan diri. “Produksi boleh dikatakan normal. Minggu ini
sudah jalan semua,” ujarnya.
Diakuinya, libur Lebaran menyebabkan pasokan kepada para
pedagang eceran jadi menipis. Meski demikian, dari pantauan Radar Banjarmasin
di beberapa minimarket tidak sampai mengakibatkan kekosongan stok.
“Karena libur menyebabkan persediaan pedagang menipis.
Sedangkan posisi kami ini baru buka. Untuk menormalkan suplai biasanya perlu
waktu kira-kira dua minggu. Yang lain-lain kan juga begitu,” tuturnya.
Sementara itu, setelah Idulfitri berlalu, pihaknya kembali
harus menghadapi masalah kelangkaan bahan bakar solar. Menurutnya, kendala
untuk mendapatkan bahan bakar sangat mengganggu kegiatan distribusi ke
daerah-daerah di luar Kota Banjarmasin.
“Di tingkat produsen stok tidak masalah, cuma transportasi
saja yang terkendala karena solar kan sulit. Sehari harusnya bisa jalan dua
kali, sekarang terpaksa satu kali saja karena sisa waktu habis untuk antre,”
keluhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar