BANJARMASIN –
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan berjanji mendukung pendirian Perusahaan Penjamin Kredit Daerah (PPKD) di daerah
ini.
Seperti
diungkapkan Ketua DPRD Kalsel Nasib Alamsyah saat menerima kunjungan Pemimpin Bank Indonesia (BI) Banjarmasin Khairil Anwar beberapa waktu lalu, bahwa pada dasarnya pihaknya menyambut baik komitmen dari berbagai pihak yang telah beritikad untuk
mewujudkan pendirian PPKD di Kalsel.
“Sebenarnya PPKD telah menjadi perhatian sejak
lama, tercermin dari telah tersusunnya rancangan peraturan daerah terkait PPKD
di Kalsel,”
ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kalsel Riswandi menambahkan,
pihaknya akan memberikan
perhatian lebih pada rancangan peraturan daerah
(raperda)
tersebut.
“Kami bakal memprioritaskan penyelesaian raperda yang akan menjadi
payung hukum pendirian PPKD,” katanya.
Menurutnya, saat ini raperda
tersebut tengah dimatangkan dan diharapkan dapat segera selesai untuk mendukung
terbentuknya lembaga PPKD di Kalsel.
Adanya dukungan dari lembaga legislatif ini melengkapi komitmen pemerintah daerah dalam
pembentukan PPKD di Kalsel. Dikatakan Khairil Anwar, dengan adanya komitmen yang semakin kuat, tantangan yang nantinya muncul dalam pembentukan PPKD
akan dapat ditangani dengan baik.
“Dengan demikian, harapan UMKM Kalsel untuk
dapat segera memperoleh dukungan pembiayaan dari perbankan
akan segera terwujud dalam waktu dekat,” tukasnya.
Kunjungan
Khairil yang juga menjabat sebagai
Direktur Regional BI Wilayah Kalimantan ke kantor wakil rakyat
sendiri bertujuan untuk
menyampaikan komitmen bersama dari seluruh elemen yang telah terbentuk dalam
forum seminar PPKD
yang diselenggarakan oleh BI Banjarmasin bersama dengan Pemprov Kalsel, JICA, Kementerian Koperasi dan UKM,
Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Jamkrindo dan Askrindo pada pertengahan September
2011 lalu.
Keberadaan PPKD
sangat penting guna memperluas kesempatan UMKM dalam mengakses kredit di bank,
karena nantinya agunan yang biasanya menjadi momok bagi UMKM akan disubtitusi
oleh pemerintah daerah melalui PPKD.
Sementara itu, hingga Juli 2011penyaluran kredit UMKM di Kalsel telah mencapai 62,36 persen dari total kredit perbankan keseluruhan, atau sebanyak Rp 15,12 triliun dari total kredit yang mencapai Rp24,24
triliun. Pangsa kredit UMKM yang tertinggi adalah jenis kredit usaha kecil
sebanyak 46,40
persen, sedangkan kredit usaha
mikro dan menengah masing-masing memiliki pangsa sebesar 27,44 persen dan 26,17 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar