Sensus Pajak Dimulai Kemarin
BANJARMASIN – Warga Kota Banjarmasin
yang sering nongkrong di mall, siap-siap dicegat petugas dari kantor pelayanan pajak.
Ini sehubungan dengan adanya kegiatan Sensus Pajak Nasional (SPN) yang telah
resmi diluncurkan secara serentak di seluruh Indonesia, kemarin.
“SPN di Kalsel kita mulai hari ini
(kemarin, Red), yang sudah jalan antara lain di Barabai,” ujarnya.
Sedikitnya, ada 100 orang petugas dari
lima unit kantor pelayanan pajak di Kalsel yang disebar untuk mengumpulkan
data, baik dari subjek pajak orang pribadi maupun badan. Pertanyaan yang
diajukan berkisar pada identitas subjek pajak, status tempat tinggal atau
usaha, tanggungan, penghasilan, jumlah karyawan, dan sebagainya.
“Pendekatannya
kekeluargaan, tidak ada main ancam. Selain mengumpulkan data, petugas juga akan
memberi sosialisasi, misalnya bagaimana mengisi SPT (Surat Pemberitahuan
Tahunan, Red) atau cara membayar pajak,” tuturnya.
Dengan adanya SPN, diharapkan mampu memperkuat basis data guna peningkatan
pendapatan negara dari sektor pajak. Tingkat kepatuhan wajib pajak di Kalsel sendiri
menurut Estu boleh dibilang masih rendah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS), jumlah pekerja aktif mencapai 1.737.025 orang. Namun, pembayaran pajak
untuk orang pribadi yang dilaporkan melalui penyerahan SPT hanya 112.496 orang
atau 6,48 persen. Angka ini lebih rendah dari rasion nasional yang mencapai
7,73 persen.
Demikian pula dengan pembayaran pajak
untuk badan usaha, dari jumlah badan usaha mikro dan menengah tahun 2010
sebanyak 55.416 unit, yang menyerahkan SPT hanya 7.162 unit atau 12,92 persen
saja.
Sementara itu, penerimaan pajak untuk
wilayah Kalsel pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 2,566 triliun. Pada tahun
2011, penerimaan pajak ditargetkan dapat mencapai Rp 4,596 triliun atau setara
dengan 0,52 persen dari target nasional. Sedangkan sampai dengan 30 September
2011, penerimaan pajak di Kalsel baru terealisasi Rp 2,701 triliun atau hanya
58,77 persen dari target.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar