A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Minggu, 02 Oktober 2011

Siap-siap Dicegat Petugas Pajak!

Sensus Pajak Dimulai Kemarin


BANJARMASIN – Warga Kota Banjarmasin yang sering nongkrong di mall, siap-siap dicegat petugas dari kantor pelayanan pajak. Ini sehubungan dengan adanya kegiatan Sensus Pajak Nasional (SPN) yang telah resmi diluncurkan secara serentak di seluruh Indonesia, kemarin.

 Di Kalimantan Selatan, peluncuran SPN dipusatkan di atrium Duta Mall Banjarmasin dan langsung dihadiri oleh Gubernur Kalsel Rudy Ariffin.
 Pada kesempatan tersebut, Kepala Kanwil Ditjen Pajak Kalselteng Estu Budiarto mengatakan bahwa sensus akan dilakukan kepada seluruh masyarakat Kalsel. Namun, pada tahap awal ada beberapa tempat yang akan menjadi prioritas, seperti mall, pusat pertokoan, pasar, dan perumahan elit. 
“SPN di Kalsel kita mulai hari ini (kemarin, Red), yang sudah jalan antara lain di Barabai,” ujarnya.
Sedikitnya, ada 100 orang petugas dari lima unit kantor pelayanan pajak di Kalsel yang disebar untuk mengumpulkan data, baik dari subjek pajak orang pribadi maupun badan. Pertanyaan yang diajukan berkisar pada identitas subjek pajak, status tempat tinggal atau usaha, tanggungan, penghasilan, jumlah karyawan, dan sebagainya.
“Pendekatannya kekeluargaan, tidak ada main ancam. Selain mengumpulkan data, petugas juga akan memberi sosialisasi, misalnya bagaimana mengisi SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan, Red) atau cara membayar pajak,” tuturnya.
Dengan adanya SPN, diharapkan mampu memperkuat basis data guna peningkatan pendapatan negara dari sektor pajak. Tingkat kepatuhan wajib pajak di Kalsel sendiri menurut Estu boleh dibilang masih rendah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pekerja aktif mencapai 1.737.025 orang. Namun, pembayaran pajak untuk orang pribadi yang dilaporkan melalui penyerahan SPT hanya 112.496 orang atau 6,48 persen. Angka ini lebih rendah dari rasion nasional yang mencapai 7,73 persen.
Demikian pula dengan pembayaran pajak untuk badan usaha, dari jumlah badan usaha mikro dan menengah tahun 2010 sebanyak 55.416 unit, yang menyerahkan SPT hanya 7.162 unit atau 12,92 persen saja.
Sementara itu, penerimaan pajak untuk wilayah Kalsel pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 2,566 triliun. Pada tahun 2011, penerimaan pajak ditargetkan dapat mencapai Rp 4,596 triliun atau setara dengan 0,52 persen dari target nasional. Sedangkan sampai dengan 30 September 2011, penerimaan pajak di Kalsel baru terealisasi Rp 2,701 triliun atau hanya 58,77 persen dari target.

Tidak ada komentar: