Mitan Bersubsidi Mulai Ditarik
BANJARMASIN – Harga minyak tanah (mitan), baik di pangkalan maupun di pedagang eceran di Kota Banjarmasin merangkak naik sejak awal bulan Oktober tadi. Usut punya usut, Pertamina ternyata sudah mulai melancarkan penarikan mitan bersubsidi.
Seperti diungkapkan salah seorang pemilik pangkalan mitan di Jl Pengambangan Raya Kelurahan Pengambangan, H Herman, kenaikan harga mitan di Banjarmasin dipicu oleh berkurangnya pasokan.
“Sesuai hukum ekonomi, kalau permintaan lebih banyak dari barangnya, otomatis harga pasti naik,” ujarnya, kemarin.
Diungkapkannya, pengurangan pasokan mitan dari Pertamina yang mulai direalisasikan di bulan Oktober ini dilakukan dalam empat tahap, yakni 55 persen pada minggu pertama, 25 persen pada minggu kedua, 20 persen pada minggu ketiga, dan 15 persen pada minggu keempat.
“Jadi, bulan November mitan nonsubsidi masuk,” sambungnya.
Sebelum ada penarikan mitan bersubsidi, H Herman biasa mendapat pasokan sebanyak tiga tanki perbulan dengan volume 4 ribu liter untuk setiap tangki. Namun, bulan ini ia hanya mendapat jatah satu tangki dari agen.
“Ini yang terakhir, setelah itu tidak ada lagi,” tukasnya.
Ditambahkannya, ada informasi bahwa Pemerintah Kota Banjarmasin telah melayangkan surat ke pemerintah pusat untuk meminta dispensasi agar jangka waktu penarikan mitan bersubsidi diperpanjang hingga akhir tahun 2011. Pemko mengusulkan supaya volume penarikan mitan bersubsidi pada bulan Oktober ini hanya 50 persen, sisanya ditarik pada bulan November dan Desember.
“Tapi kami belum mendapat kejelasan dari agen apakah kebijakan itu yang berlaku atau tetap jalan dengan yang ada sekarang,” lanjutnya.
Disinggung apakah ia akan menjual mitan nonsubsidi setelah mitan bersubsidi ditarik, H Herman menggeleng.
“Siapa yang mau beli?” tanyanya.
Dibeberkannya, mitan nonsubsidi oleh Pertamina dijual dengan harga Rp 8 ribu perliter dan Rp 8.500 perliter di tingkat agen.
“Paling tidak kami harus menjual Rp 9 ribu perliter, dan Rp 10 ribu perliter kalau di eceran,” katanya.
Saat ini, harga mitan di pangkalan miliknya dibanderol Rp 5 ribu perliter, naik dari sebelumnya yang hanya Rp 3.500 perliter.
“Sejak harganya naik, masyarakat yang membeli mitan di tempat saya jadi berkurang,” ucapnya.
Sementara itu, kondisi berbeda terlihat di salah satu pangkalan mitan di Jl AMD Raya Kelurahan Pemurus Dalam. Sejumlah warga nampak mengantre pada Sabtu lalu karena pembelian mitan di pangkalan tersebut dibatasi dengan menggunakan kupon. Kenaikan harga mitan sendiri tak pelak membuat warga terkejut.
“Harganya Rp 6 ribu perliter,” kata Maria, salah seorang warga setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar