A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Kamis, 13 Oktober 2011

Tunggu Konversi Tahap Tiga

Terkait Penarikan Mitan Bersubsidi

BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin masih mencari celah untuk menunda rencana penarikan minyak tanah bersubsidi di Banjarmasin sampai usulan tambahan kuota paket tabung gas tiga kilogram untuk konversi tahap tiga terealisasi.
    Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin Markusin Noor yang juga menjabat sebagai Sekretaris Satgas Konversi Kota Banjarmasin kemarin mengatakan  bahwa awalnya Pertamina memang akan menarik seluruh pasokan mitan bersubsidi secara bertahap pada bulan Oktober 2011 ini.
    Pemko Banjarmasin kemudian bernegosiasi dengan Pertamina agar jangka waktu penarikan mitan bersubsidi diperpanjang hingga akhir Desember 2011, karena diperkirakan persetujuan usulan tambahan kuota konversi tahap tiga bakal keluar pada akhir tahun nanti.
    “Memang subsidi mitan harus ditarik supaya tidak ada subsidi ganda dengan elpiji sehingga terjadi pemborosan anggaran. Toh, sebagian besar masyarakat di Banjarmasin sudah menggunakan elpiji dan konsumsi mitan mulai berkurang,” ujarnya. Dengan demikian, penarikan mitan bersubsidi pada bulan Oktober 2011 ini hanya akan dilakukan sebesar 50 persen dari pasokan normal.
    Sedangkan sisanya bertahap masing-masing 25 persen pada bulan November dan Desember. Belakangan, Walikota Banjarmasin H Muhidin secara khusus mengajukan permohonan supaya sisa pasokan minyak tanah bersubsidi sebesar 25 persen pada bulan Desember tetap dipertahankan sampai tambahan jatah konversi turun.
    “Ternyata waktu saya diutus ke Dirjen Migas, sampai sekarang persetujuan DPR pusat mengenai tambahan kuota belum ada. Berarti sampai Desember pun tambahan konversi tidak akan datang,” katanya. Penambahan kuota sendiri kemungkinan baru bisa terwujud pada tahun 2012 bersamaan dengan realiasi anggaran yang baru.
     Menyikapi hal ini, pihaknya pun telah berancang-ancang untuk melayangkan surat ke Kementerian ESDM yang intinya meminta agar penarikan mitan bersubsidi ditunda sebagian sampai dengan jalannya konversi tahap tiga.
    Selain Banjarmasin, menurut Markusin banyak juga daerah lain yang mengirim surat serupa dan sama-sama meminta penundaan penarikan mitan bersubsidi. “Kata orang kementerian, kebijakan penarikan mitan bersubsidi disesuaikan dengan konversi elpiji selanjutnya. Jadi, kemungkinan usulan kita disetujui saja,” sambungnya.
    Kota Banjarmasin sendiri mengajukan usulan tambahan paket tabung gas tiga kilogram untuk konversi tahap tiga sebanyak 7 ribu-10 ribu paket. Angka tersebut didapat dari hasil penyisiran yang dilakukan RT dan kelurahan terhadap warga yang belum mendapat paket tabung dalam dua tahap konversi yang sudah berlangsung sebelumnya.
    “Data ini masih data awal, tidak dilengkapi KTP dan segala macam. Masyarakat yang terdaftar ini juga belum tentu setuju memakai elpiji, tapi sengaja dimasukkan untuk menutupi data penerima paket yang tercecer,” tuturnya. Secara nasional, pemerintah pusat akan mengalokasikan dana untuk pengadaan 4,5 juta paket tabung gas tiga kilogram.
    Di mana 3,5 juta-3,7 juta paket diantaranya diperuntukkan bagi daerah yang belum menjalankan konversi, dan sisanya 700-800 paket akan disalurkan untuk masyarakat yang tercecer dalam pendataan di daerah yang sudah menjalankan konversi.

Tidak ada komentar: