BANJARMASIN - Meski bulan Ramadan dan Idulfitri telah berlalu, ternyata tak berarti aktivitas belanja masyarakat Kalimantan Selatan ikut surut. Dari hasil pemantauan Bank Indonesia (BI) Banjarmasin,
konsumsi masyarakat di daerah ini setelah hari raya masih cukup tinggi.
Pemimpin Bank Indonesia Banjarmasin Khairil Anwar kemarin mengatakan bahwa kondisi tersebut merupakan indikasi positif bagi sektor-sektor usaha untuk tumbuh lebih tinggi guna mendorong perekonomian Kalsel selama triwulan III-2011. Optimisme ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih berada pada level tinggi hingga September 2011, yaitu sebesar 136,80.
Pergerakan positif juga terindikasi dari perkembangan beberapa indikator yang selalu dimonitor setiap bulannya oleh Bank Indonesia Banjarmasin. Seperti realisasi kredit kepemilikan kendaraan bermotor, secara keseluruhan hingga Agustus 2011 mengalami peningkatan sebesar 41,66 persen year on year (yoy), yaitu dari Rp 1,13 triliun pada Agustus 2010 menjadi Rp1,60 triliun pada Agustus 2011.
"Dihitung pertumbuhannya secara tahunan, kredit kepemilikan kendaraan bermotor roda dua meningkat sebesar 31,82 persen (yoy), sementara kredit kepemilikan kendaraan bermotor lainnya meningkat lebih tinggi, yakni hingga 49,79 persen (yoy)," papar Khairil.
Fenomena ini diperkuat juga oleh perkembangan beberapa indikator lain yang di pantau pihaknya, seperti perkembangan pengiriman kendaraan bermotor di pelabuhan dan pendaftaran kendaraan baru di Kalsel yang juga meningkat.
Diungkapkannya, hingga akhir Agustus 2011 volume pengiriman kendaraan bermotor mengalami peningkatan 39,79 persen (yoy), sedangkan pendaftaran kendaraan bermotor baru roda dua dan roda empat masing-masing meningkat sebesar 6,15 persen dan 38,89 persen.
Selain konsumsi kendaraan bermotor, konsumsi barang tahan lama juga menunjukkan gelagat serupa. BI mencatat bahwa realisasi kredit kepemilikan barang rumah tangga secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 19,27 persen (yoy).
"Peningkatan terbesar terjadi pada kredit kepemilikan barang elektronik, seperti televisi, lemari es dan alat elektronik lainnya," katanya.
Disusul kredit kepemilikan furnitur, perabot, dan peralatan rumah tangga lainnya, walaupun realisasinya tidak sebesar peningkatan kredit kepemilikan barang elektronik.
Sementara itu, kredit kepemilikan rumah juga ikut menunjukkan peningkatan, yakni sebesar 38,43 persen dengan peningkatan terbesar terjadi pada kepemilikan rumah tipe di atas 70.
konsumsi masyarakat di daerah ini setelah hari raya masih cukup tinggi.
Pemimpin Bank Indonesia Banjarmasin Khairil Anwar kemarin mengatakan bahwa kondisi tersebut merupakan indikasi positif bagi sektor-sektor usaha untuk tumbuh lebih tinggi guna mendorong perekonomian Kalsel selama triwulan III-2011. Optimisme ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih berada pada level tinggi hingga September 2011, yaitu sebesar 136,80.
Pergerakan positif juga terindikasi dari perkembangan beberapa indikator yang selalu dimonitor setiap bulannya oleh Bank Indonesia Banjarmasin. Seperti realisasi kredit kepemilikan kendaraan bermotor, secara keseluruhan hingga Agustus 2011 mengalami peningkatan sebesar 41,66 persen year on year (yoy), yaitu dari Rp 1,13 triliun pada Agustus 2010 menjadi Rp1,60 triliun pada Agustus 2011.
"Dihitung pertumbuhannya secara tahunan, kredit kepemilikan kendaraan bermotor roda dua meningkat sebesar 31,82 persen (yoy), sementara kredit kepemilikan kendaraan bermotor lainnya meningkat lebih tinggi, yakni hingga 49,79 persen (yoy)," papar Khairil.
Fenomena ini diperkuat juga oleh perkembangan beberapa indikator lain yang di pantau pihaknya, seperti perkembangan pengiriman kendaraan bermotor di pelabuhan dan pendaftaran kendaraan baru di Kalsel yang juga meningkat.
Diungkapkannya, hingga akhir Agustus 2011 volume pengiriman kendaraan bermotor mengalami peningkatan 39,79 persen (yoy), sedangkan pendaftaran kendaraan bermotor baru roda dua dan roda empat masing-masing meningkat sebesar 6,15 persen dan 38,89 persen.
Selain konsumsi kendaraan bermotor, konsumsi barang tahan lama juga menunjukkan gelagat serupa. BI mencatat bahwa realisasi kredit kepemilikan barang rumah tangga secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 19,27 persen (yoy).
"Peningkatan terbesar terjadi pada kredit kepemilikan barang elektronik, seperti televisi, lemari es dan alat elektronik lainnya," katanya.
Disusul kredit kepemilikan furnitur, perabot, dan peralatan rumah tangga lainnya, walaupun realisasinya tidak sebesar peningkatan kredit kepemilikan barang elektronik.
Sementara itu, kredit kepemilikan rumah juga ikut menunjukkan peningkatan, yakni sebesar 38,43 persen dengan peningkatan terbesar terjadi pada kepemilikan rumah tipe di atas 70.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar