Khawatir Barang Tidak Terangkut
BANJARMASIN – Usulan untuk menambah armada kapal roro di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin menyeruak. Seiring dengan semakin meningkatnya arus pengiriman barang, baik yang masuk maupun keluar dari Kalsel, serta ditambah kecelakaan laut baru-baru ini yang menyebabkan sebuah kapal roro terbakar, penambahan armada baru dirasa cukup mendesak.
Seperti diungkapkan Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Kalsel Djumadri Masrun, pihaknya akan mengajukan usulan penambahan armada kapal roro kepada DPRD dan gubernur. Selanjutnya, pemerintah diharapkan melayangkan surat resmi ke Kementerian BUMN.
“Kita ingin pemerintah membuat surat resmi untuk mendatangkan kapal roro baru,” ujarnya.
Apalagi, pada pengujung tahun ini banyak hari-hari besar yang akan dihadapi, seperti Iduladha dan Natal. Kondisi ini tak urung menimbulkan kekhawatirkan ada barang yang tidak bisa terangkut.
“Kita kekurangan dua kapal roro, salah satunya karena kecelakaan kemarin, sehingga perlu ada kapal baru dengan jenis dan tipe yang sama,” katanya.
Usulan sendiri telah dikonsultasikan dengan Administrasi Pelabuhan (Adpel) Trisakti Banjarmasin. Oleh Adpel, pihaknya disarankan untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan agar penambahan kapal disetujui.
Salah satu data yang penting adalah mengenai kebutuhan pasar dan konsumsi barang masyarakat Kalsel setiap bulan.
“Kalau ada data ini, baru kita tahu berapa kapal yang dibutuhkan, apakah satu atau dua buah,” sambungnya.
Data yang akurat juga diperlukan supaya penambahan armada kapal roro nantinya tidak mubazir. Jangan sampai saat kapal datang, barang yang akan dimuat justru tidak ada.
“Operasional kapal ini kan harus bisa menutup biaya-biaya, ada cost yang mesti dikeluarkan perhari. Sekarang kalau muatan balik tidak ada, kan tidak bisa menutupi jadinya,” tandasnya.
BANJARMASIN – Usulan untuk menambah armada kapal roro di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin menyeruak. Seiring dengan semakin meningkatnya arus pengiriman barang, baik yang masuk maupun keluar dari Kalsel, serta ditambah kecelakaan laut baru-baru ini yang menyebabkan sebuah kapal roro terbakar, penambahan armada baru dirasa cukup mendesak.
Seperti diungkapkan Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Kalsel Djumadri Masrun, pihaknya akan mengajukan usulan penambahan armada kapal roro kepada DPRD dan gubernur. Selanjutnya, pemerintah diharapkan melayangkan surat resmi ke Kementerian BUMN.
“Kita ingin pemerintah membuat surat resmi untuk mendatangkan kapal roro baru,” ujarnya.
Apalagi, pada pengujung tahun ini banyak hari-hari besar yang akan dihadapi, seperti Iduladha dan Natal. Kondisi ini tak urung menimbulkan kekhawatirkan ada barang yang tidak bisa terangkut.
“Kita kekurangan dua kapal roro, salah satunya karena kecelakaan kemarin, sehingga perlu ada kapal baru dengan jenis dan tipe yang sama,” katanya.
Usulan sendiri telah dikonsultasikan dengan Administrasi Pelabuhan (Adpel) Trisakti Banjarmasin. Oleh Adpel, pihaknya disarankan untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan agar penambahan kapal disetujui.
Salah satu data yang penting adalah mengenai kebutuhan pasar dan konsumsi barang masyarakat Kalsel setiap bulan.
“Kalau ada data ini, baru kita tahu berapa kapal yang dibutuhkan, apakah satu atau dua buah,” sambungnya.
Data yang akurat juga diperlukan supaya penambahan armada kapal roro nantinya tidak mubazir. Jangan sampai saat kapal datang, barang yang akan dimuat justru tidak ada.
“Operasional kapal ini kan harus bisa menutup biaya-biaya, ada cost yang mesti dikeluarkan perhari. Sekarang kalau muatan balik tidak ada, kan tidak bisa menutupi jadinya,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar