A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Senin, 10 Oktober 2011

Ekspor Kalsel Belum Terdampak Krisis Global

Meski Nilai Ekspor Agustus 2011 Turun

BANJARMASIN – Krisis ekonomi Amerika dan Eropa yang dipicu tumpukkan utang belum dirasakan dampaknya terhadap kinerja perdagangan luar negeri Kalimantan Selatan.

Meskipun nilai ekspor Kalsel pada bulan Agustus 2011 mengalami penurunan, namun Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia (BI) Banjarmasin  Agus Hartanto menilai bahwa hal itu lebih disebabkan karena penurunan produktifitas.

“Mudah-mudahan tidak terkena dampaknya, karena negara tujuan ekspor utama Kalsel masih di seputar Asia, seperti Cina dan India,” ujarnya.

Namun demikian, krisis yang tengah melanda dua raksasa ekonomi dunia itu tetap harus diwaspadai, terutama imbasnya terhadap fluktuasi harga komoditas penting yang menjadi andalan ekspor Kalsel.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel Iskandar Zukarnaen menambahkan, melemahnya perekonomian Amerika dan Eropa membuat negara-negara di Asia seperti Indonesia menjadi sasaran empuk ekspor. Terlebih lagi masyarakat di negara ini terkenal konsumtif.

“Indonesia makin jadi sasaran empuk negara lain, seperti Cina dan India, khususnya komoditas yang sifatnya subtitusi, misalnya kendaraan,” katanya.

Dari berita resmi statistik yang dirilis BPS Kalsel, nilai ekspor Kalsel bulan Agustus 2011 mencapai USD 812,19 juta atau turun 11,12 persen dibanding ekspor bulan Juli 2011 yang mencapai USD 913,77 juta.

Secara kumulatif, ekspor Kalsel selama periode Januari-Agustus 2011 mencapai USD 5,96 miliar atau naik 36,85 persen dibanding periode yang sama tahun 2010 yang hanya USD 4,35 miliar.

Dari sepuluh komoditas utama ekspor Kalsel bulan Agustus 2011, hanya minyak kelapa sawit (CPO), karet, dan perikanan yang memberi kontribusi positif, sedangkan sisanya mengalami penurunan nilai ekspor dibanding bulan sebelumnya.

Nilai ekspor CPO mencapai USD 70,61 juta dan menempati urutan kedua. Sedangkan nilai ekspor karet yang berada di urutan ketiga tercatat USD 46,12 juta, naik signifikan dari bulan Juli 2011 yang hanya USD 2,17 juta.

Sementara kelompok barang bahan bakar mineral yang menjadi penyumbang ekspor terbesar Kalsel, pada bulan Agustus 2011 nilainya mencapai USD 659,41 juta, turun sebesar 20,82 persen dibanding ekspor bulan Juli 2011 yang mencapai USD 832,83 juta.

Adapun negara tujuan utama ekspor Kalsel pada bulan Agustus 2011 masih sama seperti sebelumnya, yakni Cina dengan porsi 29,05 persen, disusul India dan Jepang masing-masing sebesar 18,03 persen dan 14,35 persen. Selain tiga negara tadi, ekspor Kalsel juga banyak tertuju ke Taiwan, Korea, Malaysia, Spanyol, Hongkong, Thailand, dan Filipina.

Nilai ekspor Kalsel  ke negara-negara tersebut pada bulan Agustus 2011 rata-rata mengalami penurunan, kecuali Taiwan, Korea, dan Thailand.

Tidak ada komentar: