Sekarang Bisa Long Ollie
Sudah setahun Habibi (11) menggandrungi atraksi di atas papan seluncur alias skateboard. Jalanan di depan rumahnya pun dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan.
NAZAT FITRIAH, Banjarmasin
“Awalnya lihat teman, kayaknya asyik, coba-coba ternyata bisa. Karena tidak ada tempat, mainnya ya di jalan,” ujar Habibi. Tapi itu dulu. Sekarang, dia bisa berlatih di tempat yang lebih representatif. Sejak sebulan lalu, para pecinta skateboarding di Banjarmasin punya arena skatepark yang dibangun di halaman Gedung KNPI yang dapat digunakan dengan bebas.
Di tempat ini, komunitas skateboard yang sudah cukup lama tumbuh di Banjarmasin hampir tiap hari berkumpul untuk berdiskusi dan berlatih bersama. Selain itu, mereka yang baru belajar berseluncur bisa bertemu dengan yang sudah ahli dan mencuri ilmu.
Seperti yang dilakukan Habibi yang ditemui Radar Banjarmasin pada Minggu (29/1) pagi, ternyata ia baru pertama kali itu ke arena skatepark di halaman Gedung KNPI. Pelajar kelas satu SMP yang tinggal di Jl Sultan Adam itu tampak serius mendengarkan penjelasan mengenai trik-trik dalam permainan skateboard yang dipaparkan Daus (22), salah satu anggota komunitas penghobi skateboarding, River Town.
“Latihan di sini dengan di siring jelas beda, karena sebenarnya kita butuh tempat seperti ini. Apalagi kalau mau ikut lomba, kalau tidak terbiasa dengan arenanya kan susah,” kata Daus.
Meski playground yang terbuat dari semen itu tak seberapa luas, namun tetap saja disambut gembira. Soalnya, selama ini mereka terpaksa memanfaatkan fasilitas seadanya, seperti kawasan siring di Jl Jenderal Sudirman. “Pokoknya, siring itu sudah kayak rumah kedua,” selorohnya.
Di skatepark yang berwujud lintasan sepanjang kira-kira 10 meter dengan undakan di tengah dan kedua ujung melengkung itu, mereka bisa mempraktikkan trik-trik seperti loncat jauh atau istilahnya long ollie. Menurut Daus, arena skatepark baru di Banjarmasin ini bukan yang pertama di Kalimantan Selatan. Ia menyebut di Pelaihari sudah lebih dulu ada, bahkan tempatnya lebih besar dan luas.
Daus sendiri sudah empat tahun ini menggeluti skateboarding. Semua bermula dari melihat video-video di TV dan internet. Ia pun jatuh hati, bahkan diakuinya skateboarding sudah jadi gaya hidupnya. “Tahun 2000-an sudah ada komunitas skateboard di Banjarmasin. Anggotanya tidak tetap, tapi kalau kita bikin acara Skate Day setiap tanggal 21 Juni, yang datang rata-rata 50-an orang,” tuturnya.
Selain komunitas skateboarding, arena skatepark di halaman Gedung KNPI juga menjadi tempat nongkrong sejumlah komunitas lainnya, seperti parkour dan sepeda.
Dea Ginanjar (19), penghobi sepeda yang tergabung dalam komunitas Thousand Rivers BMX mengaku kalau bosan bermain di siring, ia dan teman-temannya biasanya pindah ke arena skatepark. “Hampir setiap hari ngumpul, ya bagi ilmu dan trik baru. Soalnya kan nggak ada gurunya, jadi masing-masing belajar otodidak,” ucapnya.
Anggota komunitas Thousand Rivers yang aktif saat ini kira-kira ada 20-an orang. Komunitas yang berdiri sejak tahun 2009 ini cukup terkenal, buktinya mereka kerap diundang untuk mengisi acara pentas seni di sekolah-sekolah.
1 komentar:
maju terus skateboard indonesia, kalo ke jogja jangan lupa mampir ke store kita. kunjungi juga www.extremesportx.com
Posting Komentar