A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Minggu, 13 Mei 2012

Acil Aluh Pilih Tutup Warung


Pasang, Sejumlah Kawasan Tergenang

BANJARMASIN – Sejumlah kawasan di Kecamatan Banjarmasin Barat terendam akibat air pasang, Rabu (9/5) pagi. Seperti di Komplek DPR Jl Bandarmasih RT 27, luapan Sungai Zafri Zamzam menggenangi jalan dengan ketinggian kira-kira 30 cm. 
Namun, kondisi ini tidak menghambat aktivitas warga. Bahkan, ada warga yang memanfaatkan untuk mencuci sepeda motornya. Beberapa anak-anak telihat bermain air sambil ikut-ikutan mencuci sepedanya. 
Menurut warga, air mulai naik sekira pukul 08.00. Sehari sebelumnya atau Selasa (8/5), sungai juga meluap, tapi air hanya naik hingga tepi jalan dan surut sebelum tengah hari. 
“Baru dua hari ini saja air pasang,” ujar Mariati, salah seorang warga. 
Diungkapkan warga lainnya, Suriani, dampak air pasang rutin mereka rasakan setiap akhir hingga awal tahun. Kadang hanya menenggelamkan jalan, kadang masuk sampai ke rumah. Tapi air pasang ini terjadi beberapa jam saja dan setelah itu surut lagi.
“Ini masih mending, bulan November-Januari biasanya banjir sepanjangan jalan dan masuk ke rumah, khususnya yang berada di tepi sungai,” katanya.  
Meski sudah biasa, tapi pasang kali ini membuat Acil Aluh cukup khawatir. Warga Gg Arrahman itu  tidak berani meninggalkan rumah dan memilih menutup warung nasi kuningnya di pinggir Jl Zafri Zamzam. Ia masih terkenang banjir yang merendam rumahnya akibat tsunami kecil di pesisir selatan Kalsel pada pertengahan Maret 2012 lalu. Kala itu, ketinggian air mencapai setengah meter. 
“Asyik berjualan, tahu-tahu rumah terendam,” ucapnya. 
Dampak air pasang juga terlihat di Jl Cenderawasih dan Jl Saka Permai. Air menggenangi halaman beberapa rumah warga dan jalan-jalan lingkungan yang posisinya lebih rendah. Di Jl Belitung, permukaan sungai juga lebih tinggi dari biasanya hingga naik ke bahu jalan. Tapi dari pantauan Radar Banjarmasin, menjelang siang genangan mulai menghilang dan permukaan sungai turun perlahan. 
Sementara itu, Kasi Obs Info BMKG Syamsudin Noor Dony Widyasmoro menuturkan, dalam satu bulan ada dua kali tingkat pasang maksimum, yakni pada saat bulan purnama dan bulan mati/hidup. Tingkat pasang dalam setiap bulan tidak sama. 
“Yang perlu dicermati adalah saat tingkat pasang maksimum yang bersamaan dengan curah hujan tinggi di daerah hulu, air dari hulu mengalirnya ke sini. Seperti saat ini, banjir menerjang Hulu Sungai Tengah karena hujan yang tak henti-henti,” katanya. 

Tidak ada komentar: