BANJARMASIN – Alat pemindai smart card sudah mulai dipasang di empat SPBU di wilayah Kalimantan Selatan. Keempat SPBU yang ditunjuk Pertamina itu adalah SPBU Lingkar Selatan Banjarmasin, SPBU Liang Anggang Banjarbaru, SPBU Gambut Kabupaten Banjar, dan SPBU Sungai Lumbah Kabupaten Barito Kuala.
Di SPBU Lingkar Selatan, alat pemindai tersebut dipasang sejak dua hari lalu. Kotak berwarna putih kombinasi merah itu ditempel di lima dispenser BBM yang ada di SPBU. Di kotak bagian kanan yang menjorok ke dalam, ada benda persegi abu-abu yang berfungsi membaca kartu. Di situ smart card ditempelkan, dan identitas kendaraan seperti nomor polisi yang tersimpan di kartu pun akan muncul di layar kecil di atasnya. Sedang di kotak bagian kiri yang menonjol berisi mesin print untuk mencetak nota pembelian.
“Kendaraan datang bawa kartu, lalu operator mencocokkan data yang muncul dengan kendaraan, baru diisi,” ujar Yudi, koordinator tim implementor sistem aplikasi smart card dari Jakarta saat ditemui tengah menyelesaikan pemasangan alat pemindai di SPBU Lingkar Selatan, Kamis (10/5).
Tim ini yang bertugas memasang alat pemindai untuk pengambilan data ke sistem komputer dan memastikan terkoneksi dengan sistem di pusat. Selain alat pemindai, SPBU juga diberi satu set komputer khusus untuk operasional smart card.
“Untuk mendeteksi kendaraan yang bolak-balik mengisi di SPBU, dapat diketahui dari siklus waktu pengisian BBM masing-masing kendaraan,” imbuhnya.
Para operator yang bertugas di SPBU sendiri sudah diajarkan cara mengoperasikan alat pemindai tersebut. Sementara ini, beberapa alat yang telah selesai dipasang sudah digunakan untuk mencetak nota.
Soal dipilihnya SPBU Lingkar Selatan sebagai salah satu pelaksana pengisian BBM dengan smart card yang dijadwalkan mulai 15 Juni 2012, pengawas SPBU Fauzi mengaku kurang mengetahui. Yang jelas, katanya, keempat SPBU yang ditunjuk Pertamina semuanya melayani solar khusus untuk armada Organda.
“Maksudnya mungkin supaya lebih mudah karena ada petugas Organda yang ikut melakukan pengawasan,” katanya.
Ia juga tak tahu persis apakah sebelum penunjukkan itu ada komunikasi antara Pertamina dengan pemilik SPBU. Tapi dalam barisan Hiswana Migas yang menyuarakan penolakan penerapan smart card, menurutnya ada perwakilan SPBU di situ.
“Pertama saya dapat SMS dari Pertamina bahwa ada tim dari pusat mau datang untuk pasang alat. Ya kami ibaratnya sebagai anak Pertamina mengikuti saja,” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar