A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Jumat, 20 Juli 2012

Sekolah Kembalikan Uang Pembangunan


Kepala SDN Sungai Jingah 5  Minta Maaf 

BANJARMASIN – Uang pembangunan yang sudah disetor orangtua siswa baru di SDN Sungai Jingah 5 benar-benar dikembalikan. Rabu (18/7) pagi, sekolah mengundang para orangtua untuk memberitahukan pengembalian sekaligus menyerahkan uang yang terlanjur ditarik. 
Dari 90 siswa baru yang diterima, sebanyak 84 orang diantaranya sudah melunasi sumbangan sebesar Rp250 ribu. Para orangtua sendiri mengaku bingung kenapa sumbangan yang sedianya digunakan untuk membangun UKS, musala, dan perpustakaan itu dikembalikan. 
“Waktu rapat dari sekolah menawari Rp 250 ribu, hampir semua orangtua yang hadir setuju saja karena sesuai kemampuan kami,” ujar salah satu orangtua.    Untuk mendapat pengembalian, orangtua yang sudah membayar harus menyerahkan surat edaran sekolah tentang sumbangan dan kuitansi.
 Dinas Pendidikan memberi tempo empat hari paska pemanggilan kepala sekolah dan ketua komite pada Senin (16/7) lalu untuk menyelesaikan masalah sumbangan uang pembangunan ini.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala SDN Sungai Jingah 5 Antung Fahrida meminta maaf kepada para orangtua.   “Masih ada dana yang bisa kami berikan ke orangtua, walau komite sudah terlanjur belanja barang,” katanya. 
Selain uang pembangunan, siswa baru juga membayar Rp 140 ribu untuk atribut sekolah. Uang tersebut tidak ikut dikembalikan karena untuk kepentingan anak yang menjadi tanggung jawab orangtua. “Sebenarnya banyak sekolah lain memungut juga, lebih besar malah, tapi orangtua paham sehingga tidak mencuat seperti ini,” imbuhnya. 
Dikatakannya juga, penarikan sumbangan itu karena desakan dan usulan masyarakat. Rencananya, ketiga ruangan yang akan dibangun untuk sementara bakal difungsikan sebagai kelas karena sekolah kekurangan kelas. Sekolah memiliki 14 rombongan belajar, tapi kelas yang ada hanya 12 buah, sehingga ada dua kelas yang masuk siang. 
“Orangtua menilai anak yang masuk siang kurang bisa konsentrasi. Atas usulan masyarakat itu, makanya kami berani. Dananya juga tidak seberapa. Sejak tahun 2005 saya di sini, baru tahun ini sekolah minta sumbangan,” tuturnya.
Menyusul dikembalikannya uang pembangunan tersebut, rencana pembangunan UKS, musala, dan perpustakaan pun dibatalkan. Pihaknya pun meminta kepada Dinas Pendidikan untuk memerhatikan sarana prasarana dan perlengkapan sekolah yang berlokasi di Jl Sungai Andai tersebut.
“Tahun 2013 sekolah ini ditunjuk ikut lomba sekolah sehat. Tapi bagaimana kalau tidak ada sarana prasarananya?” tanyanya. Hal senada dikatakan Ketua Komite H Mugeni. Diharapkan, hikmah dari masalah ini dinas lebih memerhatikan sekolah yang berada di pinggiran dan padat penduduk. “Mulai tahun ini semua kita jalankan sesuai aturan saja,” ucapnya.

Soal dua buah rumah dinas guru yang terlanjur dibongkar yang rencananya akan dibangun UKS, musala, dan perpustakaan, sekolah menegaskan juga akan dikembalikan seperti sedia kala sesuai instruksi dinas.

Tidak ada komentar: