BANJARMASIN – Pendaftaran anggota Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Kota Banjarmasin pada 28 Maret-3 April 2013 menjaring 57 orang. Termasuk
tiga orang komisioner KPU Kota Banjarmasin yang saat ini masih menjabat, yakni
Ketua KPU Kota Banjarmasin Makhmud Syazali, serta dua orang anggota, Rahman
Agus dan Anis Khairani.
“Tidak ada halangan bagi mereka ikut daftar lagi,” ujar
Ketua Panitia Seleksi Anggota KPU Kota Banjarmasin Karyono Ibnu Ahmad, Kamis
(4/4).
Saat ini, pihaknya tengah melakukan seleksi kelengkapan administrasi.
Hasilnya akan diumumkan tanggal 8-9 April.
“Yang patut diwaspadai terutama terkait persyaratan tidak
boleh jadi pengurus parpol minimal dalam lima tahun terakhir, tidak terlibat
kasus narkoba, tidak pernah dipenjara, dan kalau PNS harus ada izin dari
atasan,” tuturnya.
Seleksi kemudian disambung dengan tes tertulis, tes kesehatan, dan tes psikologi untuk mencari 20 peringkat terbaik. Ke-20 orang ini selanjutnya akan diuji kelayakan dan kepatutan oleh KPU provinsi sekitar pertengahan Juni. Sedangkan pelantikan anggota terpilih dijadwalkan akhir Juni.
Seleksi kemudian disambung dengan tes tertulis, tes kesehatan, dan tes psikologi untuk mencari 20 peringkat terbaik. Ke-20 orang ini selanjutnya akan diuji kelayakan dan kepatutan oleh KPU provinsi sekitar pertengahan Juni. Sedangkan pelantikan anggota terpilih dijadwalkan akhir Juni.
Masa jabatan komisioner KPU periode 2008-2013 sendiri bakal
berakhir pertengahan Mei. Sedianya, seleksi dimulai empat bulan sebelumnya atau
bulan Februari, tapi terlambat karena anggaran dari pemerintah pusat belum cair.
“Ya pansel berusaha mengikuti waktu yang tersedia selama dua
bulan. Sampai hari ini tidak ada jadwal yang berubah,” katanya.
Terpisah, Sekretaris KPU Kota Banjarmasin Murlan
mengungkapkan, sampai saat ini anggaran seleksi anggota KPU belum juga turun.
Tapi karena tahapan Pemilu 2014 tidak boleh mundur, seleksi tetap digelar meski
dengan dana talangan.
“Sumbernya kita pinjam dari mana-mana, termasuk kegiatan
gerak jalan besok (hari ini) juga dalam rangka mencari dana talangan,”
imbuhnya.
Menurutnya, persetujuan DPR baru diberikan dan DIPA KPU juga
baru selesai direvisi. Namun, anggaran tidak serta merta bisa segera dicairkan.
Untuk sementara, pihaknya terpaksa memprioritaskan pembiayaan yang urgen.
“Misalnya, untuk gaji anggota pansel, kami harus bilang
minta maaf. Bukan tidak penting, tapi yang wajib-wajib dulu, seperti cetak
blanko, sosialisasi, dan pelaksanaan tes nanti,” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar