A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Jumat, 06 Agustus 2010

Dari Awal Disiapkan Untuk 18 Lantai

Kadistako : DM Aman

BANJARMASIN – Isu runtuhnya Duta Mall telah terlanjur menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Pertanyaan soal keamanan bangunannya pun terus menghinggapi benak banyak orang. Setelah pihak pengelola mall mengklaim bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan keamanan gedung Duta Mall, kini giliran Pemerintah Kota Banjarmasin angkat bicara.

Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan (Distakorum) Kota Banjarmasin, Drs H Hamdi yang ditemui di ruangannya, Selasa (3/8), menegaskan bahwa semua bangunan bertingkat tiga ke atas yang ada di Banjarmasin aman, karena sudah dilengkapi dengan perhitungan konstruksi analisa struktur untuk menjamin kekokohan bangunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) nomor 8 tahun 2009 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

“Terkait Duta Mall, walaupun saat dibangun perda ini belum ada, tapi karena bangunannya bertingkat dan cukup tinggi, kita sudah mintakan perhitungannya,” ujarnya.

Termasuk dalam perhitungan ini adalah mengenai sifat tanah. Ia menerangkan bahwa tanah keras di Banjarmasin rata-rata baru ditemukan pada kedalaman 36-40 meter dan konstruksi Duta Mall sendiri bukan beton yang ditumbuk, tapi dilakukan pengeboran dulu baru dicor. Diamaternya sekitar 1 meter dan masing-masing ada dua untuk setiap fondasi.

“Yang masyarakat harus tahu, gedung yang akan runtuh pasti memberi tanda-tanda seperti ada bunyi retak yang terlihat di struktur, beda kalau karena bencana alam yang biasanya langsung ambruk. Jadi, ada kesempatan untuk lari,” katanya.

Dijelaskannya lebih lanjut, dari awal pengelola Duta Mall memang sudah merencanakan untuk membangun hotel dan apartemen. Hanya saja, pembangunannya dilakukan secara bertahap yang diawali dengan pembangunan mall setinggi enam lantai.

“Fondasi yang dibangun sekarang berdasarkan perhitungan yang dilakukan konsultan dirancang untuk menopang bangunan berlantai 18. Jadi, dari awal sudah disiapkan. Cuma membangunnya bertahap, mall dulu baru hotel,” bebernya.

Hamdi juga mengungkapkan bahwa tiga hari sebelum insiden keramik retak terjadi pada hari Minggu (1/8) lalu, pihaknya sudah sempat meninjau langsung penambahan bangunan Duta Mall yang kini tengah berjalan. Hal itu dilakukan guna mengecek apakah ada dampak penambahan pada kondisi bangunan secara keseluruhan.

“Walau sudah ada perhitungan, tapi mungkin saja kan ada kesalahan dalam pembangunannya. Nah, dari pemantauan kita, memang tidak ada dampak terhadap struktur bangunan. Kalau dinding retak itu biasa, mana ada sih di sini dinding yang tidak retak. Jadi, sebenarnya untuk Duta Mall aman!” tandasnya.

Setidaknya, ada dua alasan dirinya berani mengatakan hal tersebut. Pertama, pengelola Duta Mall memiliki konsultan yang profesional dan punya nama besar, dalam hal ini Ketira Engineering Consultants yang sebelumnya juga terlibat dalam renovasi Masjid Raya Sabilal Muhtadin.

“Mereka sudah malang melintang, soal nama tidak perlu diragukan lagi. Apalagi untuk hotel dan mall, bagi kami keselamatan adalah nomor satu karena si sanalah tempat berkumpulnya orang banyak,” imbuhnya.

Sedangkan alasan kedua adalah ia mencium adanya aroma persaingan bisnis yang melatari seringnya isu miring menimpa pusat perbelanjaan termegah di Kalsel itu karena logikanya, dalam menanamkan investasi yang nilainya sangat besar, seorang investor tentu tidak akan sembarangan.

“Saya bukan membela, tapi ini faktanya. Artinya, walau hasil perhitungan jadi pegangan, tapi kita juga tidak bisa semata-mata berharap pada itu saja. Makanya, kita pantau terus. Mereka setiap setengah bulan juga melakukan rekaman penurunan tanah berapa dan segala macam, kemudian dilaporkan ke konsultan,” ucapnya.

Oleh sebab itu, ia menilai tidak perlu sampai membentuk tim independen untuk melakukan investigasi atas kasus retaknya keramik di Duta Mall, kecuali jika memang ada hal-hal yang mencurigakan.

“Tapi ini kan hanya karena kepanikan yang berlebihan dan disebabkan oleh isu yang tidak jelas. Jadi, kalau menurut saya tidak perlu karena keramik terangkat itu biasa, mungkin waktu mengerjakan semennya tidak matang. Itu tidak berpengaruh terhadap kekokohan struktur bangunan,” tegasnya.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa peristiwa ini membawa hikmah tersendiri.

“Ini semacam gladi yang real, dalam kondisi orang kalut kemana harus menyelamatkan diri. Alhamdulilah tidak ada insiden,” ucapnya.

Tidak ada komentar: