A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Jumat, 06 Agustus 2010

Tuntut Pemerintah Jalankan Cita-Cita Proklamasi

Mahasiswa IAIN Turun Ke Jalan

BANJARMASIN – Ratusan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Banjarmasin kemarin (4/8) sekitar pukul 10.30 WITA memadati halaman RRI Banjarmasin di Jl A Yani kilometer 3,5 sambil membawa karton-karton yang bertuliskan macam-macam hujatan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.
Buktinya, meski sudah 65 tahun merdeka, akan tetapi rakyat Indonesia dan masyarakat Banjarmasin khususnya masih juga belum mampu mencapai titik kesejahteraan hidup yang patut dan layak yang diindikasikan dengan terpenuhinya kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, papan, pangan, sandang, pekerjaan, dan sebaganya.
Negara yang semestinya mampu menciptakan perubahan yang mendasar dan penting demi kesejahteraan masyarakat tadi, dianggap masih kurang cerdas dan peduli untuk mewujudkan cita-cita kolektif seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945. Aparatur negara belum memiliki etos kerja sebagai pelayan yang baik. Padahal, rakyat adalah “juragan” atau “majikan tertinggi” karena mereka lah pemilik sah kedaulatan.
Selain mengecam pemerintah lewat tulisan, para mahasiswa juga sempat menyuguhkan aksi teatrikal yang menceritakan tentang kenaikan harga sembako akhir-akhir ini dan membuat masyarakat kecil menjerit.
Tak sampai di situ, beberapa perwakilan mahasiswa sempat diajak masuk ke dalam studio untuk siaran langsung dan menyampaikan aspirasi mereka secara on air sehingga dapat didengar oleh seluruh masyarakat.
“Seringnya kita melihat masalah-masalah yang dialami masyarakat yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah namun seolah-olah sedikit pun pemerintah tidak memperhatikan masalah tersebut. Sebagai contoh, mayoritas masyarakat Pulau Laut menolak lahan mereka ditambang, namun pemerintah sedikit pun tidak memberikan dukungan untuk mereka,” ujar Sekjen BEM IAIN, Suriadi yang terdengar melalui speaker yang sengaja di pasang di depan pintu masuk gedung.
Adapun beberapa tuntutan yang disampaikan kepada pemerintah antara lain agar benar-benar menjalankan cita-cita proklamasi yang telah diperjuangkan paara pahlawan dulu, lebih memperhatikan kepentingan dan ksejahteraan rakyat daripada kepentingan pribadinya, serta sesegeranya menertibkan semua THM serta lebih mempertegas lagi tindakan atas pelanggaran Perda Ramadhan.
Sementara itu, selain untuk menyambut peringatan hari proklamasi kemerdekaan RI ke-65 pada tanggal 17 Agustus nanti serta kian dekatnya bulan suci Ramadhan, aksi demonstrasi ini ternyata juga merupakan bagian dari kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (Opesa) mahasiswa baru IAIN yang sudah memasuki hari ketiga.
Presiden BEM IAIN Banjarmasin, Willy Ramadhan mengatakan bahwa rencana semula, aksi sedianya digelar di depan kantor gubernur atau gedung DPRD. Namun, dengan pertimbangan jarak dan jumlah massa yang banyak sehingga dikhawatirkan situasi akan menjadi tidak terkendali, maka akhirnya dipilihlah halaman RRI yang dinilai cukup representatif untuk menampung orang banyak.

Tidak ada komentar: