A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Senin, 23 Agustus 2010

Pasca Lebaran, Jembatan Toko Dibongkar

BANJARMASIN – Jembatan toko yang membentang antara Pasar Ujung Murung dan Pasar Sudimampir menjadi satu di antara sekian banyak masalah pelik yang mewarnai dinamika perjalanan kota ini.

Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan (Distakorum) Kota Banjarmasin, Drs H Hamdi mengatakan bahwa keberadaan jembatan toko yang tidak terawat dan merusak estetika kota itu merupakan pekerjaan rumahnya yang paling besar. Tambah pusing lagi karena desakan untuk segera membongkar bangunan tersebut tak berhenti mengalir.

“Bangunan itu ada izinnya, bahkan ada rekomendasi dari ketua dewan saat itu. Jadi, kita tidak bisa sewenang-wenang, kalau bangunan memiliki IMB kita babat, kita salah. Maka, pendekatan yang kita lakukan,” katanya.

Berbagai pendekatan pun diupayakan dengan pemilik bangunan yang berdiri sejak tahun 2002 di era pemerintahan almarhum Walikota Sofyan Arpan itu, namun hasilnya selalu nihil.

Namun, di bulan Ramadan ini segala macam usaha yang dilakoni akhirnya berbuah manis juga. Setelah bertahun-tahun negosiasi yang dilakukan buntu, kesepakatan dengan pemilik bangunan saat ini, H Misran, mencapai titik temu. Setelah lebaran nanti, jembatan toko tersebut dipastikan akan dibongkar.

Adapun dengan pembongkaran itu pemiliki bangunan akan mendapat kompensasi senilai Rp 1,5 miliar berupa tiga titik reklame dan pembebasan pajaknya secara bertahap, yakni tahun pertama hanya 25 persen, tahun kedua 50 persen, tahun ketiga 75 persen, dan barulah pada tahun keempat pajak harus dibayar full 100 persen.

“Kenapa tidak dianggarkan saja untuk melakukan pembongkaran dari dulu? Nah, tadinya kan mereka minta kompensasi Rp 5 miliar. Kalau saya anggarkan dan dewan setuju, saya bisa disalahkan karena biaya pembongkaran tidak mungkin sebesar itu,” bebernya.

Walikota H Muhidin sendiri, lanjutnya, sudah meminta agar pembongkaran dilakukan selambat-lambatnya setelah lebaran.

“Mereka minta kompensasi, kita berikan titik reklame dan pembebasan pajak secara bertahap. Masalahnya mereka ini bukan orang advertising, tadinya tidak punya link untuk menjualnya. Tapi saat ini sudah dapat itu sehingga mereka ingin segera merealisasikan, tapi kita minta segera itu dibongkar. Targetnya setelah lebaran,” ujarnya.

Tidak ada komentar: